DEMOCRAZY.ID - Seorang perempuan bernama Heni Novitasari menceritakan kisah pilunya ketika menjadi seorang istri dari lelaki yang ia sebut menjabat sebagai juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Kisah Heni menyasar pada sosok Dahnil Anzar Simanjuntak.
Cerita itu disampaikan melalui akun Facebook pribadinya. Mengawali ceritanya, Heni mengaku sempat menikah dengan Dahnil selama 17 tahun dan bercerai sejak 3 tahun lalu.
Sebelum bercerita panjang, Heni mengaku sudah menahan diri untuk tidak memuntahkan semua keluh kesahnya.
Belasan tahun sempat menjadi istri Dahnil, ia memilih untuk diam.
"Lama nggak nulis status pengen nulis status agak panjang karena muak dengan yang omongan sampah. 17 tahun menikah saya diam bahkan sudah cerai jalan 3 tahun saya masih pilih diam..," kata Heni melalui akun Facebooknya dikutip Rabu (22/2/2023).
Heni tidak terima karena merasa sudah dijelek-jeleki oleh Dahnil.
Ia lantas menceritakan pengalamannya saat membina rumah tangga dengan Dahnil.
Heni mengaku tidak mendapatkan perhatian dari seorang suami ketika dirinya tengah mengandung anak pertama di usia yang muda yakni 22 tahun.
"Tapi tidak begitu dengan saya setiap mau berangkat kuliah pagi saya diperintah-perintah untuk cuci piring, nyapu, ngepel, padahal dia tuh istrinya lagi morning sick, muntah-muntah. Boro-boro cuci piring dan lain-lain, kan nahan mual saja sudah sudah kebayang kan gimana?? ... Dia ngapain? Oh bossy dong duduk manis sambil nunjuk-nunjuk.....," ceritanya.
Saat menginjak hamil tua, Heni mengaku sampai malu ketika jalan pagi di komplek.
Sebab, ia kerap berjalan sendirian disaat tetangganya jalan pagi ditemani oleh suaminya.
"Menginjak usia hamil tua saya jalan pagi dikomplek sendiri sementara dia tidur di rumah, sampai kalau saat jalan pagi ketemu tetangga yang sama-sama hamil tua di jalan sama suaminya saya pilih menghindar karena malu kalau ditanya mana suami saya," terangnya.
Setelah melahirkan, Heni sempat mengalami baby blues hingga menyebabkan dirinya tidak bisa mengeluarkan ASI. Ia merasa tidak mendapatkan perhatian dari Dahnil.
Alih-alih mendapatkan perhatian, Heni mengklaim kalau Dahnil malah memarahinya karena tidak bisa mengeluarkan ASI. Ia langsung merasakan stress.
Ke Dokter Sendirian hingga Ketuban Pecah di Ojek
Heni juga menceritakan ketika dirinya melahirkan anak kedua di usia 25 tahun. Pada pukul 1 dini hari, Heni mengalami ketuban pecah.
Namun, Dahnil tidak menunjukan bentuk perhatiannya sebagai suami.
Sebab menurut Heni, mantan suaminya itu menyuruhnya untuk pergi ke rumah sakit sendirian menggunakan ojek.
"Kamu bukannya khawatir tapi membiarkan saya ke rumah sakit sendiri naik ojek dalam kondisi ketuban sudah pecah yang setiap saya jalan seperti orang kencing berdiri sedangkan kamu (Dahnil) asyik tidur di rumah," terangnya.
Sesampainya di rumah sakit, dokter yang menanganinya langsung tercengang. Dokter mulai bertanya-tanya kenapa Heni datang sendirian tanpa didampingi suami.
Heni hanya menjawab dengan singkat.
"Saya jawab suami saya ke luar kota, dok," ucapnya.
Meskipun harus berbohong, namun Heni lebih memilih untuk menutupi tabiat sang suami yang lebih memilih di rumah.
Ia semakin sakit hati ketika keesokan harinya, Dahnil menceritakan kepada teman-temannya soal istrinya yang ke rumah sakit sendirian karena ketuban pecah.
Pengalaman Heni kembali terulang saat kehamilan anak ketiga. Mulai dari kontrol ke dokter hingga melahirkan pun Heni tidak pernah didampingi oleh sang suami.
"Lagi-lagi saya sabar dan maklum atas nama kesibukannya," terangnya. [Democrazy/suara]