POLITIK

Ganjar Pranowo Mania Dibubarkan Ketua Umumnya, Ini Tiga Alasannya

DEMOCRAZY.ID
Februari 08, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Ganjar Pranowo Mania Dibubarkan Ketua Umumnya, Ini Tiga Alasannya

Ganjar Pranowo Mania Dibubarkan Ketua Umumnya, Ini Tiga Alasannya

DEMOCRAZY.ID - Ketua Umum Ganjar Pranowo (GP) Mania, Immanuel Ebenezer, menyatakan akan membubarkan kelompok relawan yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 lalu.


Selain itu, dia juga mengatakan jika GP Mania tidak akan mendukung Ganjar menjadi calon presiden (capres).


Sebelumnya Immanuel Ebenezer yang akrab disapa Noel sempat meyakini jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mengusung Ganjar sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.


Melalui kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored yang diunggah pada Rabu, 8 Februari 2023, Noel menjelaskan tiga alasan pembubaran GP Mania. 


Pertama, GP Mania menyatakan dukungan pada Ganjar ketika ada kevakuman politik dengan gagasan tiga periode.


"Dan saya melawan gerakan tiga periode yang digaungkan oleh relawan Jokowi," katanya


Kedua, menurutnya Ganjar merupakan sosok pemimpin yang minim gagasan, selama dua tahun ini tidak ada gagasan yang dapat diperjuangkan dari Ganjar sendiri. Ketiga, loyalitas harus dua arah.


"Sedangkan Ganjar tidak memiliki loyalitas itu,” ujarnya.


Lebih lanjut dia menjelaskan jika narasi yang dibangun seakan-akan Ganjar sebagai pengganti Jokowi jauh sekali. 


Menurutnya Jokowi merupakan pemimpin yang benar-benar hadir di tengah masyarakat bukan berdasarkan kepalsuan.


"Namun berdasarkan kejujuran dengan hasil apa yang telah dia kerjakan," katanya.


Noel menjelaskan selama dua tahun dukungan GP Mania, tidak cukup ada narasi yang cerdas dan gagasan yang bagus dari Ganjar.


Selain itu menurutnya Ganjar tidak memiliki keberanian, Ia menjelaskan perlu adanya pemimpin yang bernyali dan memiliki keberpihakan, kebijakan, gagasan dan segalanya. 


Sedangkan Ganjar tidak memiliki apa -apa. Noel mempertanyakan bagaimana membangun Indonesia lebih baik ke depan tanpa polarisasi, tentang Indonesia yang lebih kuat dalam demokrasi. 


Mulai dari penolakan wacana tiga periode, perpanjangan masa jabatan presiden hingga penundaan pemilu.


"Sedangkan Ganjar tidak memiliki keberanian sikap politik seperti itu,” ujarnya.


Noel juga menjelaskan bahwa PDIP sudah jelas menolak gagasan tiga periode, perpanjangan dan menolak penundaan pemilu, namun Ganjar tidak memiliki kemampuan untuk menyampaikan penolakan pada gagasan tersebut.


Selain itu, Noel juga tidak meninginkan pada 2024 demokrasi dilemahkan dengan narasi-narasi yang sudah ada. 


Ia berharap pada Pemilu 2024 penguatan demokrasi dilahirkan oleh tokoh muda dengan gagasan yang cemerlang dan bukan karena menang popularitas karena dilahirkan oleh lembaga survei sebab elektabilitas tinggi.


"Yang diperlukan adanya gagasan yang besar," katanya. [Democrazy/HH]

Penulis blog