GLOBAL

Diplomat dan Delegasi Israel Diusir dari KTT Uni Afrika di Ethiopia

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
Diplomat dan Delegasi Israel Diusir dari KTT Uni Afrika di Ethiopia


DEMOCRAZY.ID - Seorang diplomat senior Israel dan delegasinya telah diusir dari KTT tahunan Uni Afrika (UA) di Ethiopia. 


Rekaman video menunjukkan para pejabat Israel tersebut dikawal oleh penjaga keamanan keluar dari ruang pertemuan.


Sharon Bar-li, wakil direktur divisi Afrika kementerian luar negeri Israel, dikeluarkan dari tempat pertemuan di Addis Ababa bersama dengan timnya pada Sabtu, (18/2/2023). 


Kementerian Luar Negeri Israel mengutuk pengusiran tersebut, dengan alasan bahwa Israel adalah pengamat terakreditasi pada pertemuan tahunan Uni Afrika, dan Bar-li telah mengurus dokumennya.


“Israel memandang tajam insiden di mana wakil direktur untuk Afrika, Duta Besar Sharon Bar-Li, dikeluarkan dari aula Uni Afrika meskipun statusnya sebagai pengamat terakreditasi dengan lencana masuk,” kata Juru Bicara Lior Hayat sebagaimana dilansir RT.


Hayat menyalahkan "sejumlah kecil negara ekstremis seperti Aljazair dan Afrika Selatan" atas keputusan untuk mem-boot Bar-li, mengklaim bahwa negara-negara ini "didorong oleh kebencian dan dikendalikan oleh Iran."


Israel diberi status pengamat di Uni Afrika pada 2021, meskipun keputusan itu ditentang keras oleh beberapa anggota blok 55 negara, termasuk Afrika Selatan dan Aljazair. 


Uni Afrika menanggapi dengan membentuk sebuah komite untuk mengevaluasi kembali status Israel, yang akan memberikan rekomendasinya pada KTT tahun ini.


Seorang juru bicara Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa membantah bertanggung jawab, sementara Juru Bicara Uni Afrika Ebba Kalondo mengatakan kepada Reuters bahwa serikat tersebut mengharapkan duta besar Israel untuk Ethiopia dan Uni Afrika, Aleli Admasu, bukan Bar-li.


Terlepas dari itu, Afrika Selatan mendukung keputusan untuk mengusir diplomat tersebut. 


“Ini bukan tentang Afrika Selatan atau Aljazair, ini masalah prinsip,” kata juru bicara Ramaphosa kepada Reuters.


“Sampai UA mengambil keputusan apakah akan memberikan status pengamat kepada Israel, Anda tidak dapat membuat negara duduk dan mengamati.” [Democrazy/Oke]

Penulis blog