DEMOCRAZY.ID - Kabar Megawati mengkritik ibu-ibu pengajian menjadi viral. Ternyata, ia memiliki kisah traumatis terkait dengan pengajian.
Salah satu narasumber bernama Romlah menceritakan kepada kami.
Romlah adalah penjual sayur keliling yang tentu saja punya akses untuk mendapatkan banyak informasi dari warga.
Menurut Romlah, awalnya Megawati termasuk anggota pengajian Kamis Sore di komplek.
Namun suatu saat, Megawati didapuk menjadi pembawa shalawat.
Megawati terkejut, bingung dan bertanya-tanya dalam hati.
Mengapa harus ia yang harus jadi pembawa shalawat?
Iya pun protes. Jawaban ibu-ibu yang lain malah bikin sakit hati.
Ternyata Megawati disuruh jadi pembawa shalawat, agar tidak tidur saja di acara pengajian.
Dengan hati yang terluka, Megawati pun terpaksa bershalawat.
Bisa ditebak sebelumnya, shalawat Megawati blepotan. Shalallahu alaihi wa salam dibaca salalahi wa salalala silili.
Ibu-ibu yang lain pun tak kuasa membendung tawa. Bahkan ada seorang ibu-ibu yang menyindir.
"Itulah makanya, kalau ikut pengajian jangan cuma mau bawa pulang kue kotak," ujarnya.
Hati Megawati semakin teriris. Pedih.
Mulai hari itu, ia berjanji tak akan ikut pengajian lagi. Mendingan di rumah nonton drama Korea.
Begitulah cerita Romlah tentang Megawati, pedagang es Boba yang tak suka ikut pengajian lagi.
NB: Ini kisah fiksi, jika ada kecocokan nama dan cerita, itu hanya kebetulan