DEMOCRAZY.ID - Arab Saudi berencana membangun sebuah gedung raksasa berbentuk kubus di tengah pusat kota baru yang ada di wilayah ibu kota Riyadh.
Rencana pembangunan gedung raksasa itu menuai kritikan karena bentuknya yang dianggap menyerupai Ka'bah yang ada di Masjidil Haram, Mekah.
Seperti dilansir Middle East Eye, Senin (20/2/2023), Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) meluncurkan proyek pembangunan terbaru itu pada Kamis (16/2) lalu, dengan mengumumkan diri akan memimpin Perusahaan Pengembangan Murabba Baru.
Disebutkan bahwa proyek itu bertujuan untuk mengembangkan 'pusat kota modern terbesar di dunia di Riyadh'.
Menurut pernyataan Dana Investasi Publik Arab Saudi, proyek Murabba Baru itu akan mencakup pembangunan sebuah museum, sebuah universitas teknologi dan desain, sebuah teater yang lengkap, dan lebih dari 80 tempat hiburan.
Di tengah-tengah Murabba Baru, akan ada bangunan bernama 'The Mukaab' yang berarti kubus, yang merupakan sebuah struktur raksasa berukuran panjang 400 meter, lebar 400 meter dan tinggi 400 meter.
Struktur itu akan terdiri atas struktur lainnya berbentuk segitiga yang saling tumpang tindih di dalamnya.
Gaya arsitektur The Mukaab disebut terinspirasi oleh wilayah Najd di Saudi.
Disebutkan juga bahwa The Mukaab akan menjadi 'tujuan lengkap dan penuh pengalaman pertama di dunia' yang dilengkapi 'teknologi digital dan virtual dengan holografik terbaru'.
Dalam video promosinya, gambar naga CGI terlihat terbang di sekitar struktur itu dan bebatuan melayang di atmosfer, yang mungkin mengisyaratkan jenis holografik yang bisa dinantikan para pengunjung.
A gateway to another world: #TheMukaab will be the world’s first immersive, experiential destination. Large enough to hold 20 Empire State Buildings, the global icon will feature innovative technologies to transport you to new worlds.#NewMurabbahttps://t.co/5R4DqQdPyS pic.twitter.com/vr9M8cTI1I
— Public Investment Fund (@PIF_en) February 16, 2023
Proyek ini akan berlokasi di wilayah Riyadh bagian barat laut, tepatnya di sebuah area seluas 19 kilometer persegi yang ada di persimpangan jalan Raja Salman dan Raja Khalid.
Menurut keterangan pers, disebutkan akan ada 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruangan untuk ritel dan 1,4 juta meter pergi ruangan perkantoran.
Struktur pusat The Mukaab disebut akan 'cukup besar untuk menampung 20 Gedung Empire State' yang ada di New York, Amerika Serikat.
Konsep The Mukaab Dijuluki Ka'bah Baru, Tuai Kritikan
Proyek Murabba baru disebut akan menambahkan pemasukan 180 miliar Riyal bagi perekonomian Saudi dan menciptakan 334.000 pekerjaan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Total biaya yang dihabiskan untuk proyek raksasa itu tidak disebutkan ke publik.
Di sisi lain, bentuk konsep The Mukaab yang dinilai menyerupai bangunan suci paling penting di Saudi, yakni Kakbah yang ada di Mekah, menuai kritikan publik. Bahkan ada yang menyebut The Mukaab sebagai 'Kakbah baru'.
"Membangun Kakbah baru yang secara eksklusif didedikasikan untuk kapitalisme adalah sedikit berlebihan," sebut seorang reporter Intercept bernama Murtaza Hussain dalam komentarnya.
"Tampaknya (Putra Mahkota) sedang membangun Kakbah-nya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi para jemaah?" ucap seorang akademisi Saudi bernama Asad Abu Khalil. [Democrazy/detik]