DEMOCRAZY.ID - Isu penambahan masa jabatan presien menjadi tiga periode belakangan berhembus kencang.
Meski sudah disangkal oleh Presiden Joko Widodo, isu itu tetap berkembang di masyarakat.
Rupanya, penambahan masa jabatan presiden juga terjadi di negara dekat Indonesia, yakni China.
Belakangan diketahui bahwa hubungan China dan Indonesia tampak mesra.
Presiden China, Xi Jinping berhasil mengubah konstitusi dan menjadi presiden pertama di China yang bisa memperpanjang periode jabatan.
Salah satu yang membuat Xi Jinping mengubah konstitusi dan mendapatkan masa jabatan tiga periode adalah untuk mempertahankan proyek besarnya, yakni membangun kota baru menggantikan Beijing di daerah Xiongan.
Hal ini yang kemudian disebut-sebut tak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia.
Diketahui sebelumya bahwa Jokowi juga akan membangun proyek besar ibu kota negara baru di Kalimantan.
"Xiangon itu targetnya sebenarnya 2021-2022 udah kelihatan fisiknya tapi sampai sekarang belum dan Xi Jinping khawatir, akhirnya dia melakukan sesuatu untuk pastikan Xiangon berlanjut, caranya dengan mengubah konstitusi," ujar Sosiolog Sulfikar Amir dalam perbincangannya di Total Politik yang tayang Rabu (4/1/2022).
"Xi Jinping optimis kalau bisa tambah satu periode lagi dia bisa selesaikan proyek ini," imbuhnya.
Menurut Sulfikar, Xi Jinping menjadi satu-satunya presiden di Negeri Tirai Bambu yang bisa mendapatkan tiga periode.
Meski di China ada satu partai, namun perbedaan kepentingan politik membuat Jinping khawatir proyeknya bakal mangkrak.
"Terjadi kompetisi antar elit, nah tentu akhirnya Xi punya keinginan untuk memperpanjang periode kekuasaan, dan akhirnya diberhasil," kata Sulfikar.
"Dia menjadi satu-satunya pemimpin china yang mendapatkan periode tiga, demi proyek Xiongan," tuturnya.
Lebih lanjut Sulfikar menyebutkan bahwa proyek Xiongan yang membuat Xi Jinping memperpanjang masa jabatan tak jauh berbeda dengan IKN yang dibangun Jokowi.
Bahkan video demo Kota Xiongan disebut mirip dengan video demo IKN.
"Jadi Xiongan konsepnya technology and green environment, dan IKN konsepnya smart forest city," kata Sulfikar.
"Ada satu hal yang menarik, 2017 Xi mengumpulkan para pemimpin, menyampaikan proyek Mei 2017 dia mengundang dia meluncurkan itu dan di situ dia ketemu siapa? Jokowi Mei 2017," tambahnya.
Dua tahun kemudian pada 2019 Jokowi kemudian mengumumkan Proyek IKN, namun mampukah Jokowi ambil langkah seperti Xi Jinping? [Democrazy/suara]