KENTUT
Kalian kenal Wiji Thukul? Rasa-rasanya 90% netizen tdk tahu siapa dia. Paling cuma dengar namanya doang.
Dulu, Wiji Thukul adalah aktivis kelas berat. Suaranya lantang, membela pihak lemah, terzalimi.
Puisi2 Wiji Thukul dulu sangar dan bernas. Dan dia tdk takut mati. Di era itu, demonstrasi biasa berhadapan dgn popor senjata.
Dulu, Wiji Thukul ini banyak fansnya. Pun banyak yg bahu-membahu berjuang bersamanya.
Hingga suatu ketika, keberanian Wiji Thukul harus dibayar mahal. Dia hilang. Raib begitu saja. 1998. 24 tahun berlalu. Tidak tahu rimbanya. Keluarganya tentu berharap bisa tahu kabar Wiji Thukul. Mati atau hidup.
Eh, datang angin segar. 9 Juni 2014, capres Jokowi dengan gagah bilang: 'HARUS DITEMUKAN. HARUS JELAS. BISA KETEMU HIDUP ATAU MENINGGAL.'
Well, sekitar 18 bulan lagi 10 tahun berkuasa Jokowi akan game over.
Ingatkah dia dengan janji ini? Atau itu cuma pemanis saja.
Sama seperti janji tidak suka utang, tidak suka bansos, dkk?
Janji-janji ini sungguhan atau kentut saja sih?
Karena banyak yg dulu nyoblos Jokowi karena janji-janji ini.
Ingatkah kalian dengan Wiji Thukul?
Apa guna punya ilmu
Kalau hanya untuk mengibuli
Apa gunanya banyak baca buku
Kalau mulut kau bungkam melulu
Di mana-mana moncong senjata
Berdiri gagah
Kongkalikong
Dengan kaum cukong
Atau puisi lainnya:
Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa
Kalau rakyat bersembunyi
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar
Begitulah Wiji Thukul. Puisi-puisinya.
Hari ini, nasibnya entah dimana.
Sementara para pengagum Wiji Thukul, juga yg dulu berjuang bersamanya, kini sudah jadi pejabat. Gaji, rumah, mobil, tunjangan diberikan negara.
Dan ehem, termasuk yg dulu nangkapin aktivis, nikmaaat sekali hidupnya. Terus menjabat.
Hello, kamu merasa tidak?
(By Tere Liye)
FB