DEMOCRAZY.ID - Heboh warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) adanya aliran sesat bernama Hakikinya Hakiki.
Aliran itu disebut sesat lantaran mengaku telah bertemu dan berdiskusi langsung dengan Tuhan dan Nabi.
Aliran Hakikinya Hakiki ini menjadi heboh setelah sebuah video viral menunjukkan seorang pria yang diduga penganut aliran sesat ini dikerumuni sejumlah warga.
Dalam video itu, terlihat seorang pria brewok menunjuk pria berkopiah yang diduga penganut aliran sesat tersebut.
Pria Brewok itu menunjuk sambil berkata bahwa dia telah bertemu nabi dan tuhan.
"Orang ini, mengaku sudah pernah ketemu Nabi dan Tuhan," ujar pria brewok itu dalam video yang beredar.
Kemudian, pria yang mengenakan kopiah itu lantas membenarkan dirinya sudah pernah bertemu Tuhan dan Nabi.
Sontak, warga yang menyaksikan dalam video itu semakin geger.
"Iya kak sudah (bertemu Nabi), sudah (bertemu Tuhan juga)," aku pria berkopiah itu.
"Jadi saya pernah ketemu Allah. Di perguruan saya itu, dijamin masuk surga," katanya lagi saat berdebat dengan warga dalam video itu.
Dalam video itu juga, pria berkopiah itu juga menyebutkan bahwa dirinya melihat sosok nabi yang sebenarnya.
Dia menyebut lagi jika sosok nabi sebenarnya sudah menyamar menjadi manusia biasa dan sudah beraktivitas di antara manusia.
"Semua Nabi itu telah menyamar jadi manusia biasa. Kalau saya sudah ketemu, naperlihatkan ka semua isi badannya. Sebenarnya Sawerigading, itu Nabi," ungkapnya.
Karena telah membuat heboh, warga sekitar lantas mempertanyakan langsung terkait ajarannya ke pria diduga penganut aliran sesat itu.
Menanggapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar mengaku telah mengetahui terkait adanya ajaran itu.
Saat ini pihak MUI tengah menangani kemunculan aliran sesat 'Hakikinya Hakiki' tersebut.
"Iya benar, sementara kita tangani. Kita sudah mengeluarkan maklumat jika aliran tersebut sesat," ungkap Sekretaris MUI Makassar, Masykur Yusuf, saat dimintai konfirmasi, Jumat 6 Januari 2023.
Dia meminta kepada warga atau tokoh masyarakat setempat agar pelaku aliran sesat tersebut jangan dihakimi atau pun di-bully.
Pasalnya, pihak MUI akan turun langsung dengan pendekatan persuasif dengan memberikan edukasi kepada pelaku aliran sesat tersebut.
"Sebaiknya jangan di-bully, karena kita mau bina mereka agar kembali ke jalan yang benar. Saya amati itu, dia korban dari orang-orang mengaku dirinya hebat, punya kelebihan dan sebagainya. Makanya kita mau pendekatan dulu terus diberikan edukasi," ungkap Masykur.
Masykur menyebut bahwa pihaknya di MUI sudah melakukan langkah-langkah yang bijaksana dalam menangani aliran sesat, seperti mengeluarkan maklumat kemudian dilanjutkan dengan pembinaan.
"Tentu dengan cara bijaksana kita tempuh dengan melakukan pembinaan, mengarahkan dia sehingga nantinya dia bisa paham dan bertaubat," terangnya. [Democrazy/viva]