DEMOCRAZY.ID - Nama Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun, menjadi ramai di media sosial, salah satunya di twitter, media sosial yang paling sering saya akses. Awalnya saya tidak begitu peduli penyebab nama budayawan itu tiba-tiba jadi trending topik. Saya pikir mungkin saja beliau baru saja meluncurkan syair religi terbaru, dan kemudian jadi viral. Namun, karena namanya masih saja bertahan di jajaran trending topic bahkan ketika saya menulis catatan ini, saya pun iseng-iseng melakukan scrolling. Rupanya, cendekiawan muslim asal Jombang, Jawa Timur, itu sedang tersandung masalah yang berpotensi ‘ujaran kebencian’. Hal itu bermula dari sebuah ceramah, yang potongan video-nya pun berseliweran di linimasa media sosial. Dalam ceramah yang kemudian viral itu, Cak Nun, menyamakan Presiden Joko Widodo dengan Firaun, sepuluh naga sebagai Qarun, dan Luhut B. Panjaitan sebagai Haman. Seperti kita tahu, nama-nama lawas yang disebut oleh pendiri Maiyah dan Kiai Kanjeng itu, merupakan kelompok yang
DEMOCRAZY.ID - Nama Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun, menjadi ramai di media sosial, salah satunya di twitter, media sosial yang paling sering saya akses. Awalnya saya tidak begitu peduli penyebab nama budayawan itu tiba-tiba jadi trending topik. Saya pikir mungkin saja beliau baru saja meluncurkan syair religi terbaru, dan kemudian jadi viral. Namun, karena namanya masih saja bertahan di jajaran trending topic bahkan ketika saya menulis catatan ini, saya pun iseng-iseng melakukan scrolling. Rupanya, cendekiawan muslim asal Jombang, Jawa Timur, itu sedang tersandung masalah yang berpotensi ‘ujaran kebencian’. Hal itu bermula dari sebuah ceramah, yang potongan video-nya pun berseliweran di linimasa media sosial. Dalam ceramah yang kemudian viral itu, Cak Nun, menyamakan Presiden Joko Widodo dengan Firaun, sepuluh naga sebagai Qarun, dan Luhut B. Panjaitan sebagai Haman. Seperti kita tahu, nama-nama lawas yang disebut oleh pendiri Maiyah dan Kiai Kanjeng itu, merupakan kelompok yang