EKBIS

Blak-blakan Faisal Basri Soal 'Pertemuan Rahasia' dengan Luhut Bahas Motor Listrik

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Blak-blakan Faisal Basri Soal 'Pertemuan Rahasia' dengan Luhut Bahas Motor Listrik

Blak-blakan Faisal Basri Soal 'Pertemuan Rahasia' dengan Luhut Bahas Motor Listrik

DEMOCRAZY.ID - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengungkapkan cerita soal pertemuan pribadinya dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada akhir November 2021 yang lalu. Kala itu, dia dan Luhut berbincang soal motor listrik.


Faisal Basri menuturkan dirinya menyarankan agar pemerintah mempercepat penyediaan motor listrik bagi masyarakat. Luhut pun setuju.


"Ini pengalaman pribadi saksinya banyak ada 3. Saya ketemu pak Luhut di rumahnya bulan November tahun lalu (2021). Saya sarankan soal kenapa nggak motor listrik dulu pak. 'Oh iya saya setuju itu,' katanya," cerita Faisal Basri dalam Catatan Awal Tahun Indef 2023 yang disiarkan virtual, Kamis (5/1/2023).


Berikutnya, Luhut mengatakan dia sudah mengutus anak buahnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto untuk menjajaki kerja sama motor listrik ke Taiwan.


"Dia bilang lagi, 'saya akan urus Seto ke Taiwan jajaki kerja sama dengan perusahaan sepeda motor listrik di Taiwan.' Itu saya dikasih unjuk di laptop Seto itu gambar-gambarnya," kata Faisal.


Namun, beberapa hari berselang Faisal mengaku kaget. Pasalnya, bukan kerja sama motor listrik dengan pihak Taiwan yang didapatinya, justru kabar soal perusahaan yang disebutnya milik Luhut memproduksi motor listrik dengan Gojek, yang kala itu belum bergabung dengan Tokopedia.


"Dua hari kemudian dari pertemuan itu, saya baca di media penandatanganan MoU antara anak perusahaan TOBA punya Luhut dengan GoTo untuk memproduksi motor listrik," ungkap Faisal.


Memang, pada November 2021 yang lalu Gojek dan TBS Energi Utama berkolaborasi membentuk perusahaan patungan bernama Electrum. 


TBS Energi Utama Tbk (TOBA) merupakan emiten batu bara yang sahamnya dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. 


Sebelumnya TBS Energi Utama merupakan PT Toba Bara Sejahtra Tbk yang berganti nama pada 26 Agustus 2020 lalu.


Melalui Electrum, Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis bidang manufaktur kendaran listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan untuk pemilikan kendaraan listrik


Faisal Basri pun berang dengan kabar tersebut, sederet pertanyaan dan keluhan pun diungkapkan Faisal saat bertemu Seto seminggu kemudian. 


Namun, Seto menjawab kerja sama Gojek dan TBS sebenarnya adalah perintah dari Luhut. 


Menurutnya, praktik-praktik semacam ini membuktikan adanya konflik kepentingan di tengah pemerintah.


"Saya bilang, ini baru ketemu dengan pak Luhut dua hari kalian udah lakukan ini? Katanya dia (Seto), 'wah ini saya ditugaskan pak Luhut untuk jual perusahaan itu pak.' Dia bikin kebijakan disiapkan juga perusahaannya," kata Faisal.


"Mobil, motor listrik itu juga jadi cawe-cawe mereka," pungkasnya.


Di lain pihak, ketika dikonfirmasi detikcom, Seto memang membenarkan pertemuan Faisal Basri dan Luhut medio November 2021 yang lalu. 


Namun, soal kerja sama dengan pihak Taiwan menurutnya memang tak pernah terlaksana, dirinya pun tak jadi melakukan kunjungan ke Taiwan.


Seto mengatakan pihaknya hanya baru meneliti dan mengkaji contoh-contoh motor listrik dari Taiwan. Namun, pada ujungnya motor listrik Taiwan terlihat tidak cocok digunakan di Indonesia.


"Saya nggak pernah jadi ke Taiwan itu karena setelah dievaluasi motornya nggak cocok buat di Indonesia, terlalu besar dan terlalu mahal. Waktu itu kita cuma pengin benchmarking motor listrik yang sudah dikembangkan di berbagai negara," sebut Seto ketika dikonfirmasi.


Perihal urusan kerja sama TBS dan Gojek kala itu, Seto menyatakan tak ada urusannya dengan rencana kerja sama motor listrik dengan Taiwan yang tidak jari dilakukan. Menurutnya, justru Faisal Basri saja yang terlalu berburuk sangka ke pemerintah.


"Nggak ada urusannya sama kerja sama TOBA dan GoTo. Urusan mereka kan business to business. Tolong pak Faisal Basri jangan terus berburuk sangka," ujar Seto. [Democrazy/detik]

Penulis blog