DEMOCRAZY.ID - Saat ini video pernyataan budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun) yang mengkritik keras Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan keberadaan para taipan di lingkar kekuasaan.
“Hasil pemilu itu mencerminkan tingkat kedewasan dan tidak kedewasaan rakyat. Algoritma Pemilu 2024, karena sudah ada menang sekarang ini, karena Indonesia dikuasai Firaun yang namanya Jokowi, Qorun yang dikuasai Anthony Salim berserta 10 Naga, Haman yang namanya Luhut,” kata Cak Nun.
Kata Cak Nun, Indonesia sudah dipegang Jokowi, Luhut dan para taipan termasuk otoritasnya.
“Sekarang ini Indonesia sudah dipegang semua. Dari alat politik sudah dipegang sampai otoritasnya,” paparnya.
Dalam pembahasannya itu, Cak Nun menyebut para pemangku stakeholder terlalu sibuk dengan ‘bancana’ yaitu tipu daya.
Sehingga, jika terjadi bencana alam seperti banjir maupun longsor, para warga maupun stakeholder malah menyalahkan alamnya.
Hal itu menurut Cak Nun salah. Sebab sebetulnya, terjadinya bencana itu sudah diketahui oleh para stakeholder yang ada di Indonesia.
Sehingga seharusnya mereka dapat memberikan imbauan atau pemberian keputusan secara Preventif kepada penduduk Indonesia.
Cak Nun lalu menyebut hal itu sebagai bentuk ketidakdewasaan para stakeholder Indonesia.
Cak Nun kemudian mengatakan hal ini tidak akan pernah berakhir hingga 2024 nanti. Sebab, keinginan untuk mengurangi ‘bancana’ menurutnya tidak ada.
Lebih lanjut, Cak Nun menuturkan seharusnya pemerintah yang mengurus Tanah Air dan rakyatnya.
Namun menurut Cak Nun para pemerintah itu malah lebih berfokus pada kekayaan dan pendapatannya sendiri.
Itu adalah suatu peradaban tipu daya yang menurut Cak Nun tidak akan pernah berhenti hingga kapanpun.
[VIDEO]:
Jika ada kekurangan di Jokowi, tdk sampe layak dihina sprt Firaun, jika ada kelebihan Emha Ainun Najib gak sampe level Nabi Musa & Sabrang sprt Nabi Harun. Hanya kesombongan & ketakaburan yg mengatakan itu. Cak Nun sedang meninggikan Jokowi & merendahkan dirinya sendiri... pic.twitter.com/Yb7kn9nExH
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) January 16, 2023
[Democrazy/SuaraNasional]