DEMOCRAZY.ID - PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) memberikan keterangan resmi terkait bentrokan maut yang menewaskan 2 orang.
PT GNI menegaskan, pemberitaan terkait pemukulan atau penganiayaan oleh tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) adalah tidak benar.
Pernyataan tersebut disampaikan PT GNI dalam website resminya seperti dilihat, Selasa (17/1/2022).
Ada 8 poin pernyataan resmi yang disampaikan PT GNI.
PT GNI menyebut, aksi demonstrasi yang berakhir ricuh pada 15 Januari 2023 itu mengakibatkan 2 orang korban jiwa.
Masing-masing 1 orang WNI dan 1 orang WN Tiongkok. Keduanya merupakan karyawan kontrak di PT GNI.
PT GNI menyatakan perusahaan telah melakukan penanganan yang sesuai terhadap korban berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Investigasi sedang dilakukan oleh penegak hukum, karena itu PT GNI meminta masyarakat tidak terprovokasi.
Berikut 8 pernyataan resmi PT PT Gunbuster Nickel Industry (GNI):
Jakarta, 16 Januari 2023
No. Ref. : 002.b/GNI-CCEX/I/2023Sifat : Penting dan Segera
Kepada : Para Pemangku Kepentingan, Karyawan, serta Masyarakat
Melanjutkan Press Release No. 002.a/GNI-CCEX/I/2023 tertanggal 15 Januari 2023, kami PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), dengan ini menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa aksi demonstrasi yang berakhir ricuh yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2023 lalu, berdampak bagi perusahaan dan masyarakat sekitar lokasi proyek GNI, di mana timbul kerugian materil, imateril, hingga jatuhnya 2 (dua) korban jiwa dan sejumlah orang yang luka-luka.
2. Korban jiwa tersebut diketahui merupakan 1 (satu) warga negara Indonesia dan 1 (satu) warga negara Tiongkok, keduanya merupakan karyawan kontraktor GNI. Kami, atas nama perusahaan, menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga korban.
3. Bahwa perusahaan telah melakukan penanganan yang sesuai terhadap korban dan telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka mengevakuasi dan menangani korban.
4. Menimbang saat ini proses investigasi mendalam masih berlangsung dan sedang dilakukan oleh aparat penegak hukum, perusahaan mengimbau agar masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh oknum-oknum yang diduga ingin mengganggu ketenteraman dan keamanan usaha GNI di Kabupaten Morowali Utara.
5. Saat ini, Pihak Kepolisian telah melakukan penahanan pihak-pihak yang diduga terlibat dalam aksi demonstrasi yang berakhir ricuh tersebut, dan setiap tindak pidana akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
6. Perusahaan menyampaikan apresiasi bagi pihak kepolisian dan Militer a.l. Yang Terhormat Bapak Kapolri, pihak-pihak dari Polda Sulawesi Tengah, Polres Kabupaten Morowali Utara, Kodim dan Korem Morowali dan Morowali Utara, yang mengawal dan memberikan dukungan, termasuk tambahan pengamanan di wilayah kerja GNI dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha dan keselamatan GNI serta seluruh pekerjanya.
7. Perusahaan juga menyatakan bahwa pemberitaan terkait pemukulan atau penganiayaan oleh Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok terhadap Tenaga Kerja Indonesia yang marak di media, termasuk isu terkait adanya kekerasan terhadap pekerja perempuan di GNI, merupakan hal yang tidak benar. Perusahaan meminta agar publik/masyarakat berhati-hati dalam mengolah informasi atau berita yang beredar, yang simpang siur, yang berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru.
8. Sebagai penutup, perusahaan kembali mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keberlangsungan investasi GNI, yang merupakan usaha yang memberikan manfaat bukan hanya untuk kepentingan perusahaan, namun juga untuk masyarakat sekitar dan negara. Perusahaan berharap agar kegiatan usaha GNI serta ketenteraman wilayah usaha GNI di Kabupaten Morowali Utara dapat segera pulih 100%.
Untuk dan atas nama PT Gunbuster Nickel Industry
Direksi
Kapolri Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya juga telah angkat bicara terkait kasus ini.
Dia menyatakan ada puluhan orang yang diamankan polisi buntut bentrokan TKI dan TKA di PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
"Beberapa pelaku perusakan saat ini sudah diamankan, kurang lebih ada 71 orang yang diamankan," kata Sigit dalam siaran pers via kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/1).
"(Sebanyak) 17 orang saat ini ditetapkan sebagai tersangka," lanjut Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan pemicu awal bentrokan adalah adanya ajakan mogok kerja, serta viralnya narasi pemukulan oleh TKA terhadap TKI.
"Sehingga inilah yang kemudian memunculkan pengaruh provokasi dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan," tutur Sigit.
Dari segi penegakan hukum, mantan Kadiv Propam Polri ini menuturkan pihaknya akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam tindak kejahatan perusakan atau aksi anarkis.
Sigit memastikan TNI-Polri memberikan pengamanan kepada semua pihak pascabentrokan yang terjadi di pabrik nikel (smelter) PT GNI.
Sigit menuturkan pengamanan diberikan agar PT GNI dapat beraktivitas seperti sediakala.
"Dan saat ini personel pengamanan baik dari TNI dan Polri sampai dengan saat ini telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan dua SSK Brimob dari pusat," kata Sigit.
Sigit menuturkan, dengan pengamanan dari TNI-Polri, para pekerja dan masyarakat tak perlu khawatir terjadi hal serupa.
Dia pun mengimbau seluruh pihak agar tak terprovokasi dengan informasi-informasi yang bersifat hoaks.
Untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi antara pekerja dan PT GNI, Sigit juga memastikan Polri akan menampung aspirasi dan harapan seluruh pekerja.
Sigit menuturkan, semua pihak, termasuk TNI-Polri, akan mengawal penyelesaian masalah agar bisa berakhir dengan baik.
"Kemudian terkait dengan masalah-masalah hubungan industrial yang bisa diselesaikan secara aturan undang-undang tentunya tahapan itu silahkan untuk dijalankan. Tentunya kita semua keamanan akan mengawal proses tersebut sehingga semuanya berjalan dengan baik," ucap Sigit.
Sumber: DETIK