DEMOCRAZY.ID - Catatan surplus neraca perdagangan Indonesia mendapat kritikan dari pakar ekonomi. Terutama, soal banyaknya hasil ekspor dengan nilai tambah tinggi yang justru tidak dinikmati Indonesia. Ekonom Senior UI Faisal Basri menyampaikan, rekor surplus neraca perdagangan Indonesia bukan karena ekspor yang tumbuh lebih cepat daripada impor. Tetapi, surplus itu hanya disumbang oleh beberapa komoditas terutama batubara. "Ekspor kita yang melonjak itu lebih disebabkan oleh segelintir komoditas. Kita lihat ekspor yang meningkat sampai 77 persen tahun ini, tahun lalu 90 persen naiknya, itu batu bara," kata Faisal dalam Catatan Awal Ekonomi 2023 Indef, Kamis (5/1/2022). Hanya saja, kata Faisal, peningkatan neraca ekspor batubara itu hanya dinikmati 11 orang atau grup penambang batubara saja. Walau tidak merinci siapa saja 11 orang atau grup tersebut, Faisal menegaskan hal tersebut merupakan praktik politik. Menurutnya, grup-grup besar penambang batubara banyak menaruh keu
DEMOCRAZY.ID - Catatan surplus neraca perdagangan Indonesia mendapat kritikan dari pakar ekonomi. Terutama, soal banyaknya hasil ekspor dengan nilai tambah tinggi yang justru tidak dinikmati Indonesia. Ekonom Senior UI Faisal Basri menyampaikan, rekor surplus neraca perdagangan Indonesia bukan karena ekspor yang tumbuh lebih cepat daripada impor. Tetapi, surplus itu hanya disumbang oleh beberapa komoditas terutama batubara. "Ekspor kita yang melonjak itu lebih disebabkan oleh segelintir komoditas. Kita lihat ekspor yang meningkat sampai 77 persen tahun ini, tahun lalu 90 persen naiknya, itu batu bara," kata Faisal dalam Catatan Awal Ekonomi 2023 Indef, Kamis (5/1/2022). Hanya saja, kata Faisal, peningkatan neraca ekspor batubara itu hanya dinikmati 11 orang atau grup penambang batubara saja. Walau tidak merinci siapa saja 11 orang atau grup tersebut, Faisal menegaskan hal tersebut merupakan praktik politik. Menurutnya, grup-grup besar penambang batubara banyak menaruh keu