DEMOCRAZY.ID - Polres Blitar Kota menyelidiki peristiwa terbakarnya bus milik paguyuban Kawula Alit, sayap politik (underbouw) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Blitar, Jawa Timur.
Bus yang di bagian depan berlogo banteng moncong putih itu tiba-tiba hangus terbakar.
Usut punya usut, peristiwa kebakaran di lahan kosong Jalan Ketapang Kelurahan Tlumpu, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar disebabkan ulah dua orang anak kecil.
Dua bocah sekolah dasar (SD) berinisial S (8) dan R (8) diduga sengaja membakarnya.
"Saat ini, kita masih melakukan penyelidikan," ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono, Rabu (21/12/2022).
Keterangan yang disampaikan Polres Blitar Kota, insiden kebakaran bus milik Paguyuban Kawulo Alit itu berlangsung pada Selasa 20 Desember 2022 sore.
Lokasi kebakaran merupakan lahan kosong milik AW alias SK warga setempat.
Bus bernopol AG 7272 P tersebut kata AW kepada petugas kepolisian merupakan milik Paguyuban Kawulo Alit.
Awalnya bus tersebut berada di garasinya jalan Widuri Kota Blitar. Statusnya dititipkan.
Karena mangkrak sekitar 1 tahun ini, bus kemudian dipindah ke lahan kosong Jalan Ketapang Kelurahan Tlumpu, Kecamatan Sukorejo.
AW sempat meminta karyawannya untuk mengecek lokasi saat mendengar kabar bus tersebut terbakar.
Dan memang benar adanya. Bus bergambar logo PDIP tersebut hangus seluruhnya.
Menurut Argowiyono, pada malam 20 Desember 2022 itu, orangtua bocah berinisial S mendatangi rumah AW.
Ia mengaku anaknya bersama temanya berinisial R yang membakar bus.
"Peristiwa itu terjadi saat keduanya (S dan R) bermain di lahan kosong," terangnya.
Sebelum insiden kebakaran terjadi, kedua bocah membeli korek api kayu seharga Rp500. Entah apa yang terjadi.
Keterangan yang diterima petugas kepolisian, kedua bocah SD itu tiba-tiba beranggapan bus mangkrak itu angker.
Keduanya kemudian memasukkan sampah kering pada bagian lampu belakang bus yang pecah. Sampah kering itu kemudian disulut.
Melihat api membesar dan merambat ke mana-mana, kedua bocah itu panik dan berlari pulang.
Di rumah, keduannya menceritakan apa yang baru saja mereka lakukan.
Argowiyono mengatakan, pihaknya telah melakukan mediasi antara orangtua bocah dengan pihak Paguyuban Kawulo Alit. Selain itu, proses penyelidikan masih terus dilakukan.
"Saat ini, mediasi tengah berjalan," pungkasnya. [Democrazy/OKE]