DEMOCRAZY.ID - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbarunya soal tingkat kepuasaan terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Hasilnya, publik yang merasa puas dengan kinerja pemerintah Jokowi-Maruf capai 73,2 persen, dan trennya alami kenaikan di akhir tahun.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menjelaskan, dalam survei ini pihaknya menanyakan kepada responden dengan pertanyaan bagaimana penilaian terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf saat ini.
"Tingkat kepuasaan terhadap pemerintahan secara keseluruhan yaitu gabungan presiden Jokowi dan wapres Maruf Amin, sebesar 73,2 persen," kata Hanta dalam paparannya, Kamis (8/12/2022).
Sementara yang menyatakan tidak puas angkanya hanya 19 persen, dan responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab 7,8 persen.
Hanta mengatakan, secara tren menjelang akhir tahun ini ada kenaikan terhadap tingkat kepuasan pemerintah Jokowi-Maruf.
"Memang ada kenaikan. Dan ini ada fluktuasi, sempat di 67,4 di versi Poltracking, kemudian pernah turun di 59,6 persen kemudian naik jadi 66,2 persen dan sekarang di angka 73,2 persen," ungkapnya.
"Jadi dari grafik tren ini terlihat tren kepuasan kepada pemerintahan presiden Jokowi Maruf amin trennya sedang naik menjelang pergantian tahun," sambungnya.
Lebih lanjut, Hanta mengatakan, untuk tingkat kepuasaan terhadap kinerja Presiden Jokowi sendiri mencapai 73,5 persen.
"Kepuasan pada figur personal, presiden Jokowi, di angka 73,5 persen. Jadi konsisten kalo pemerintahan di 73,2 perse, sementara presiden, 73,5 persen. Kemudian ini tren kepuasan terhadap kinerja presiden ini juga naik, pernah 68,4 pers, pernah turun jadi 59,1 persen, kemudian naik 68,4 persen tiga bulan kemudian menjadi 73,5 persen," tuturnya.
Sementara tingkat kepuasaan terhadap kinerja Wakil Presiden RI Maruf Amin angkanya 64,7 persen.
"Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja wapres Maruf Amin juga cukup tinggi ya meskipun terpaut dari presiden yaitu 64,7 persen tingkat kepuasan terhadap wapres. Dan trennya juga sama seperti presiden, sempat turun dan kemudian naik 58 dan sekarang di 64,7 persen," pungkasnya.
Untuk diketahui, surevi ini dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih pada 21-27 November 2022.
Jumlah sampel 1.220 margin of eror lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode sampel menggunakan multistage random sampling. [Democrazy/suara]