DEMOCRAZY.ID - Beberapa waktu terakhir dikabarkan Anies Baswedan mengalami “penjegalan” dengan dicabutnya izin penggunaan ruang publik secara mendadak.
Sebagaimana diketahui dilihat dari publikasi yang ditampilkan, kunjungan Anies ke beberapa daerah selalu menghasilkan lautan manusia yang datang menyambut eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Mengenai adanya dugaan upaya penjegalan ke Anies Baswedan ini, Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara.
Rocky menganggap pola yang sama akan terus menyapa Anies untuk beberapa waktu kedepan.
“Saya bayangkan kekacauan akan terjadi, mungkin Desember-Januari pola ini akan terus berlangsung terus yang kita sebut Kakofoni dalam politik. Jadi ada kebisingan tapi orang nggak tahu darimana sumber bisingnya,” jelas Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN, dikutip Jumat (2/12/22).
Karenanya, menurut Rocky pihak istana akan mulai kebingungan bagaimana cara untuk melakukan penjegalan terhadap Anies.
Makin lama menurut Rocky istana akan kehabisan cara melakukan hal tersebut.
“Istana akan kehabisan cara untuk mencegah Anies,” tambah Rocky.
Rocky pun menyoroti NasDem yang merupakan partai pertama yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden mereka.
Menurut Rocky, dengan segala macam upaya penjegalan atau penghalangan yang ada, NasDem harus ambil sikap tegas berdiri membela Anies.
“Mestinya Surya Paloh ambil risiko saja, bilang saja kami mau berkelahi konsep dan gagasan dengan istana lalu putuskan bahwa ‘kami memang mendukung Pak Jokowi tetapi Pak Jokowi diujung pemerintahannya bersikap tidak adil pada kami’, kan itu alasan etis bukan alasan politik, tetap bersahabat.
“Tetapi Anies adalah calon dari NasDem, NasDem dilarang untuk mempromosikan Anies kan ajaib. Jadi itu artinya standar etisnya berbeda, kenapa kalau Ganjar nggak ada yang larang? Jadi mestinya NasDem pakai akal sehat, bilang aja ‘kenapa kami diperlakukan secara tidak adil?’ bukan NasDem-nya tapi calon dari NasDem,” jelasnya. [Democrazy/WE]