DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik Rocky Gerung membahas polemik dari Undang-Undang Hukum Pidana yang mengesahkan beberapa pasal kontra, seperti pasal penghinaan presiden.
Merujuk kepada para pembuat pasal tersebut, ia mengatakan bahwa ahli-ahli hukum yang ikut ke dalam pembuatan undang-undang itu terbilang bodoh.
“Ahli-ahli hukum bodoh ini, dungu itu, seolah-olah sudah dipesankan oleh istana untuk kasih contoh-contoh yang makin lama makin kacau,” kata Rocky dikutip dari video yang ia unggah di kanal YouTube pribadinya pada Selasa (06/12/2022).
Rocky pun sempat menyinggung contoh pasal penghinaan yang ia baca sebelumnya, yakni tentang presiden yang disamakan dengan hewan.
“Saya baca tadi dikasih contoh, kalau mengatakan presiden ingkar janji maka itu adalah kritik, kalau mengatakan presiden seperti kerbau maka itu menghina,” ujarnya.
Akademisi dan Intelektual Publik itu juga memberikan tanggapannya tentang contoh yang diberikan.
Menurutnya, presiden yang disamakan dengan kerbau dalam bekerja bukan termasuk penghinaan kepada presiden.
“Itu bukan menghina presiden, itu menghina kerbau,” ucapnya.
Pembuatan pasal-pasal yang menuai polemik itu membuat Rocky meyakini bahwa negeri ini tengah diatur oleh orang-orang yang hanya ingin bekerja sesukanya tanpa mengerti atau memahami titik permasalahannya.
“Seolah-olah negeri ini mau diatur sesuka-suka orang yang enggak paham,” tuturnya. [Democrazy/KJ]
