OLEH: ACHMAD NUR HIDAYAT Penulis adalah Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute PROYEK Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang mengalami kecelakaan kerja pada hari Minggu sore (18/12), ternyata bukan pertama kali terjadi. Kecelakaan sudah beberapa kali terjadi dalam proses pengerjaan proyek kereta api cepat tersebut. Begitu pula akibat perencanaan yang serampangan dan terlihat dipaksakan proyek ini membuat target penyelesaian proyek ini molor berkali kali. Pun anggaran dari proyek ini pun membengkak triliunan rupiah. Celakanya lagi untuk menambal kekurangan dana dari proyek ini diambil dari APBN. Padahal ketika awal memutuskan bekerjasama dengan Cina untuk mengerjakan proyek ini adalah murni menggunakan dana pihak swasta dan tidak menggunakan APBN. Penggunaan dana APBN terhadap proyek Kereta Cepat ini tentu saja merugikan Bangsa Indonesia. Dana APBN yang mestinya diprioritaskan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat malah digunakan untuk proyek yang sejak awal banyak masalah namun terl
OLEH: ACHMAD NUR HIDAYAT Penulis adalah Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute PROYEK Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang mengalami kecelakaan kerja pada hari Minggu sore (18/12), ternyata bukan pertama kali terjadi. Kecelakaan sudah beberapa kali terjadi dalam proses pengerjaan proyek kereta api cepat tersebut. Begitu pula akibat perencanaan yang serampangan dan terlihat dipaksakan proyek ini membuat target penyelesaian proyek ini molor berkali kali. Pun anggaran dari proyek ini pun membengkak triliunan rupiah. Celakanya lagi untuk menambal kekurangan dana dari proyek ini diambil dari APBN. Padahal ketika awal memutuskan bekerjasama dengan Cina untuk mengerjakan proyek ini adalah murni menggunakan dana pihak swasta dan tidak menggunakan APBN. Penggunaan dana APBN terhadap proyek Kereta Cepat ini tentu saja merugikan Bangsa Indonesia. Dana APBN yang mestinya diprioritaskan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat malah digunakan untuk proyek yang sejak awal banyak masalah namun terl