DEMOCRAZY.ID - Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, mengomentari perihal kecelakaan pada proyek Kereta Cepat baru-baru ini.
Untuk diketahui, terjadi kecelakaan anjloknya kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) di Bandung pada Minggu (18/12).
Menanggapi kecelakaan yang memakan korban jiwa tersebut, Achmad menyoroti proyek ini yang sejak awal terkesan dipaksakan.
“Saya kira karena sejak awal dipaksakan ini tentunya karena code on code proyek ini terkesan bukan bottom up tapi top bottom,” ujar Achmad, dikutip dari kanal YouTube Achmad Nur Hidayat pada Rabu (21/12).
Tender yang awalnya dimenangkan oleh Jepang justru dialihkan ke China dan hal itu berdasar pada kesepakatan antara dua pemimpin negara, yaitu Presiden Indonesia (Joko Widodo) dan China (Xi Jinping).
Namun, pada realisasi proyeknya banyak ketidakprofesionalan yang terjadi seperti dalam hal pembiayaan yang tidak konsisten, salah perencanaan, dan yang terbaru yaitu kecelakaan kerja.
“Jadi dua pemimpin antara Indonesia dengan Presiden China itu bersepakat jadi top down proyek ini. Dan apa yang terjadi? Ternyata dalam realisasi proyek ini sangat tidak profesional,” ujar Achmad.
Oleh karena itu, karena terkesan dipaksakan sejak awal, pakar sekaligus ekonom ini tak tanggung-tanggung menyarankan agar proyek Kereta Cepat dibatalkan saja.
“Saya ingin mengatakan bahwa karena memang proyeknya sudah terkesan dipaksakan, memang lebih baik proyek ini (Kereta Cepat) dibatalkan saja,” ujar Achmad. [Democrazy/NW]