POLITIK

Ngeri! Demokrat Ungkap Ada Operasi Politik Gagalkan Koalisi, Sebut Curhatan Jokowi Cuma Upaya Cuci Tangan

DEMOCRAZY.ID
Desember 22, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Ngeri! Demokrat Ungkap Ada Operasi Politik Gagalkan Koalisi, Sebut Curhatan Jokowi Cuma Upaya Cuci Tangan

Ngeri! Demokrat Ungkap Ada Operasi Politik Gagalkan Koalisi, Sebut Curhatan Jokowi Cuma Upaya Cuci Tangan

DEMOCRAZY.ID - Partai Demokrat melihat ada gelagat dari Presiden Jokowi yang ingin cuci tangan dan enggan disalahkan perihal pembentukan koalisi di antara partai koalisi. 


Penilaian itu dilihat dari curhatan Jokowi yang gerah karena merasa dikambinghitamkan terkait pelaksanaan Pemilu, Pilpres serta koalisi.


Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan berdasarkan rekam jejak yang sudah-sudah, maka dapat diduga pernyataan Jokowi memang sebagai prakondisi untuk suatu operasi politik.


"Operasi politik penggagalan koalisi yang nantinya ini akan dijadikan sebagai justifikasi," kata Kamhar kepada wartawan, Kamis (22/12/2022).


"Pernyataan ini terbaca sebagai upaya cuci tangan," sambungnya.


Partai Demokrat sebelumnya menilai keluh kesah Jokowi yang merasa kerap dituduh ikut campur tangan Pemilu dan Pilpres akibat ulah dirinya sendiri yang cawe-cawe urusan tersebut.


Kamhar mengatakan kekhawatiran Jokowi bahwa Istana akan disalahkan kembali justru menunjukkan kegalauan presiden. 


Pasalnya, kata Kamhar, Jokowi selama ini terlalu jauh ikut campur pada proses politik yang berjalan menuju Pilpres 2024.


"Publik masih mengingat pernyataan ‘ojo kesusu’ dan meng-endorse beberapa nama sebagai capres menunjukan Pak Jokowi memiliki intensi tertentu," kata Kamhar.


Sindir Balik Penuduhnya


Diketahui, Jokowi menyindir pihak-pihak yang kerap menuduh dirinya serta Istana karena dianggap selalu mengintervensi segala hal. Padahal ditegaskan Jokowi hal itu tidak pernah dilakukan.


Jokowi mengatakan bahwa memang paling enak mengambinghitamkan presiden dan Istana.


"Tapi yang paling enak itu memang mengambinghitamkan, menuduh presiden, Istana, Jokowi, paling enak itu. Paling mudah dan paling enak," kata Jokowi di HUT ke-16 Partai Hanura di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/12/2022).


Jokowi sebelumnya mengaku risau bakal menjadi pihak yang dituduh kembali masalah pembentukan koalisi. 


Ia khawatir ada partai yang bakal menyalahkan lingkaran Istana kalau-kalau gagal membentuk koalisi.


Kekhawatiran Jokowi bukannya tanpa sebab. Ketakutan Jokowi itu didaskan pengalaman dirinya menjadi tertuduh hanya karena ada partai tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.


"Yang saya takutkan nanti kalau ada yang gagal koalisi. Gagal koalisi nanti yang dituduh Istana lagi. Ini Istana, ini Istana, ini Istana," kata Jokowi di HUT ke-16 Partai Hanura di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/12/2022).


Padahal dikatakan Jokowi, dirinya ditidak mengerti urusan terkait koalisi yang menjadi urusan partai politik.


"Padahal kita itu enggak ngerti. Koalisi antarpartai antarketua partai yang ketemu," ujar Jokowi.


Curhat Dituduh Urusan KPU


Sebelumnya, Jokowi mencurahkan isi hatinya lantaran kerap dituduh persoalan politik apa pun. 


Terbaru, dirinya ikut disalahkan hanya karena ada partai politik yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.


Hal itu disampaikan Jokowi dalam HUT ke-16 Partai Hanura. 


Dalam kesempatan ini, Jokowi memberikam selamat kepada Hanura atas lolosnya partai tersebut menjadi peserta Pemilu 2024.


Jokowi lantas menyinggung adanya pihak partai tak lolos yang kemudian menyalahkan presiden dan Istana. Tuduhan itu, diakui Jokowi, bikin repot.


"Tapi repotnya ini repotnya urusan lolos dan tidaknya peserta Pemilu tahun 2024, itu kan sebetulnya urusannya KPU. Urusannya KPU itu tapi yang dituduh-tuduh karena tidak lolos langsung tunjuk-tunjuk, itu Istana ikut campur, kekuatan besar ikut campur, kekuatan besar intervensi," kata Jokowi.


Padahal dikatakan Jokowi, dirinya tidak mengerti persoalan yang memang menjadi ranah serta kewenangan dari KPU.


"Saya itu gak ngerti apa-apa masalahnya. Ini kan total 100 persen urusannya KPU bukan urusan siapa-siapa," kata Jokowi.


"KPU itu independen. Jadi gak bisa yang namanya kita itu ikut ikutan, mengintervensi apalagi, enggak ada," sambung Jokowi. [Democrazy/suara]

Penulis blog