DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan kekesalannya ketika bicara terkait negosiasi dengan salah satu perusahaan baterai terbesar di dunia, CATL.
Luhut menilai CATL menganggap Indonesia seperti beberapa tahun lalu sehingga bisa dibodohi.
CATL sendiri merupakan kependekan dari Contemporary Amperex Technology Co. Limited, yang merupakan sebuah produsen baterai dan perusahaan teknologi asal China yang didirikan pada tahun 2011
Luhut mulanya bercerita, BUMN dikerjasamakan dengan asing agar bisa menjadi perusahaan publik (public company).
Dengan begitu, orang tidak bisa lagi 'cawe-cawe' dari dalam karena semuanya diaudit.
Selanjutnya, Luhut bicara mengenai negosiasi dengan salah satu pabrik terbesar di dunia CATL.
"Kemarin selama hampir 3 bulan kita negosiasi dengan salah satu pabrik baterai terbesar di dunia CATL, mengenai valuasi aja, dia pikir Indonesia masih seperti 8 tahun yang lalu bisa dibodohin," katanya di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Namun, Luhut mengaku beruntung karena di kantornya berisi anak-anak pintar. Sehingga, kesepakatan bisa terwujud dan telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya beruntung di tempat saya ada anak-anak pintar, yang tadi malam akhirnya sepakat. Saya lapor Presiden sore kemarin, karena valuasinya dari US$ 500 juta, kita akhirnya bisa sampai kepada US$ 850 juta. Anda bayangkan bisa menghemat berapa ratus juta dolar dalam satu perundingan internasional, itu karena apa, kita sudah mulai masuk pada anak-anak yang profesional," paparnya.
Pada kesempatan itu, Luhut mengajak semua orang agar bangga melihat kondisi Indonesia saat ini.
"Kita harus bangga melihat negeri kita yang seperti sekarang ini, jadi jangan kita melecehkan bangsa kita, sekali lagi penting, yang melecehkan bangsa kita itu menurut saya itu pengkhianat," ujarnya. [Democrazy]