AGAMA ISLAMI PERISTIWA

Kisah Gus Dur 'Digodain' Sosok Ini Ketika Ziarah di Guluk Guluk

DEMOCRAZY.ID
Januari 02, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
ISLAMI
PERISTIWA
Kisah Gus Dur 'Digodain' Sosok Ini Ketika Ziarah di Guluk Guluk

Kisah Gus Dur 'Digodain' Sosok Ini Ketika Ziarah di Guluk Guluk

DEMOCRAZY.ID - Sosok Presiden Republik Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur semasa hidup masih meninggalkan banyak cerita. 


Salah satu kisah yang dikenang adalah momen Gus Dur "digoda" setiap berziarah.


Cerita ini dibagikan oleh akun Twitter @SejarahUlama. Akun ini mengungkap salah satu momen lucu Gus Dur semasa hidup setiap berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqoyyah, Guluk Guluk, Sumenep, Madura.


"Utas yang lucu. Cerita Gus Dur 'digodain' ketika ziarah. Baru belakangan ini saya tahu kalau Gus Dur sudah beberapa kali berkunjung ke Ponpes Annuqoyyah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura," tulis akun ini, Jumat (26/11/2021).


Gus Dur pertama melakukan kunjungan ke Ponpes Annuqoyyah pada tahun 2000 silam. 


Kala itu, ia berkunjung ke Guluk Guluk saat masih menjabat sebagai presiden RI.


"Awalnya, saya kira beliau itu hanya datang satu kali saja, yakni pada tahun 2000, tepatnya di saat beliau masih menjabat presiden RI, tapi ternyata tidak."


Kisah Gus Dur 'Digodain' Sosok Ini Ketika Ziarah di Guluk Guluk


Tak disangka, kunjungan Gus Dur ke Ponpes Annuqoyyah terus berlanjut setelah menjabat sebagai presiden. 


Ia biasa berkunjung ke kediaman Kiai Abdul Basith, ayah dari Kiai Zamiel.


"Yang paling banyak tahu perihal ini tentu saja Kiai Zamiel , karena setiap ke Guluk Guluk, Gus Dur biasanya langsung ‘jujug’ (menuju) ke ndalem Kiai Abdul Basith, ayah Kiai Zamiel."


Setiap berkunjung ke rumah Kiai Abdul Basith, Gus Dur selalu minta diantarkan ziarah sebagai bentuk hormatnya. 


Ia selalu berziarah di komplek pemakaman pendiri Ponpes Annuqayah, Kiai Muhammad Asy-Syarqawi.


"Saat pertama datang ke Guluk-Guluk, Gus Dur menjumpai Kiai Abdul Basith AS dan minta diantarkan ke komplek pemakaman pendiri PP Annuqayah, yakni Kiai Muhammad Asy-Syarqawi."


Di sinilah momen lucu Gus Dur yang "digoda" terjadi. Kiai Abdul Basith mendampingi Gus Dur ke komplek pemakaman tersebut. 


Ia kemudian menunjuk sebuah makam yang berada di depan masjid.


"Sebagian orang menganggap cara ini sebagai 'pangapora' alias 'kulo nuwun'. Maka, Kiai Abdul Basith lantas mengajak Gus Dur ke komplek pemakaman tersebut, tidak jauh. Lokasinya berada di bawah rerimbun dua pohon sawo, di depan Masjid Jamik."


Kiai Abdul Basith lantas menyebut makam di depan masjid itu merupakan tempat peristirahatan terakhir Kiai Muhammad Asy-Syarqawi.


"'Yang ini, Gus!' kata Kiai Abdul Basith seraya menunjuk ke makam tertentu."


Gus Dur pun langsung mendekati dan duduk di samping makam. Ia bersiap melantunkan doa. 


Namun, Gus Dur mengurungkan niatnya begitu melihat nama yang tertera dalam nisan itu.


"Maka, Gus Dur pun menghampiri makam yang dimaksud, duduk di sebelah barat nisan sisi utara, menghadap ke timur."


Ternyata, itu bukan merupakan makam Kiai Muhammad Asy-Syarqawi, melainkan seorang perempuan. 


Gus Dur pun merasa sedang digoda oleh Kiai Abdul Basith, dan menegurnya dengan guyon.


"Eh, selang beberapa detik, Gus Dur bangkit dan menatap Kiai Abdul Basith sambil tersenyum lebar. 'Ayolah, Kiai, Panjenengan itu jangan suka godain saya. Makam ini isinya perempuan."


Mendengar itu, Kiai Abdul Basith hanya tersenyum karena godaannya terbongkar Gus Dur. 


Ia akhirnya menunjukkan makam Kiai Muhammad Asy-Syarqawi yang sebenarnya.


"Akhirnya, Kiai Abdul Basith pun senyum-senyum, menyadari sudah menggoda Gus Dur namun ketahuan juga. Kiai Abdul Basith pun menunjukkan makam Kiai Muhammad As-Syarqawi yang sebenarnya, sebuah makam bernisan besar, berada bagian barat pemakaman."


Gus Dur pun mengikuti petunjuk sahabatnya itu dan segera pindah ke duduk di samping makam Kiai Muhammad Asy-Syarqawi.


"Serta merta, Gus Dur bangkit dan pindah ke sana. Alfatehah." [Democrazy/suara]

Penulis blog