POLITIK

Jokowi Larang Politik Identitas, Eggi Sudjana Nyeletuk: Yang Nggak Boleh Politik Memalsukan Identitas, Ijazah Palsu!

DEMOCRAZY.ID
Desember 23, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Jokowi Larang Politik Identitas, Eggi Sudjana Nyeletuk: Yang Nggak Boleh Politik Memalsukan Identitas, Ijazah Palsu!

Jokowi Larang Politik Identitas, Eggi Sudjana Nyeletuk: Yang Nggak Boleh Politik Memalsukan Identitas, Ijazah Palsu!

DEMOCRAZY.ID - Pengacara kondang Eggi Sudjana menegaskan bahwa tidak setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang politik identitas pada Pemilu 2024 mendatang.


Menurut Eggi, identitas merupakan sunnatullah yang diberikan oleh Allah SWT. Seseorang tidak bisa memilih identitasnya berasal dari suku apa atau agama mana.


"Kepada Presiden Jokowi yang kita hormati, itu janganlah membuat narasi-narasi yang logika kita susah menerima gitu lho. Kok kita disuruh nggak beridentitas," ujar Eggi dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC), Kamis (22/12/2022).


Dia mengatakan orang sah-sah saja menunjukkan identitasnya dalam ranah politik.


Menurutnya, yang tidak boleh dilakukan seseorang adalah memalsukan identitas hanya demi memenangkan kekuasaan politik.


"Yang nggak boleh itu politik memalsukan identitas, ijazah palsu, orang tua palsu, itu yang nggak boleh, gitu menurut saya," tegas Eggi dengan nada tinggi.


Eggi menyindir Presiden Jokowi yang sempat digugat oleh Bambang Tri Mulyono terkait dugaan penggunaan ijazah palsu SD hingga SMA pada Pilpres 2019 lalu.


Sebelumnya, Jokowi mengajak semua pihak agar menyambut Pemilu 2024 dengan riang gembira.


Ia mengingatkan agar tidak ada ketegangan politik yang disebabkan politik identitas.


"Ini momen lima tahunan, mestinya dirayakan dengan semangat sportivitas menjadi sebuah pertandingan politik yang sportif, yang sehat, dan para pemainnya harus menunjukkan yang terbaik dengan adu gagasan, adu ide, dan rakyat tinggal memilih siapa yang ingin dipilih," kata Jokowi saat acara HUT ke-16 Hanura di JCC, Rabu (21/12).


"Tidak ada lagi nanti politisasi agama, tidak ada lagi politik SARA, tidak ada lagi politik identitas. Enggak ada. Karena kita semua ingin Pemilu 2024 itu berkualitas," tegasnya. [Democrazy/populis]

Penulis blog