Oleh: Sutoyo Abadi
Koordinator Kajian Politik Merah Putih
“Hal yang paling menyedihkan tentang pengkhianatan adalah bahwa hal itu tidak pernah datang dari musuhmu”
Dalam perjuangan pra kemerdekaan sampai saat ini dan sampai kapanpun akan ada manusia sosok penghianat dalam setiap masa dan dalam level yang berbeda. Penghianat senyawa dengan sifat iblis yang hanya akan dimatikan di hari kiamat.
Tidak semanis dan seindah dalam teenlit. Banyak penghianat yang justru berbangga diri, lupa diri karena di puja puja, di elu elukan, disanjung dan dicintai oleh kelompoknya, sekalipun bentuk pengkhianatannya sampai pada kebiadaban menghianati agama, bangsa dan negara.
Tidak peduli hidupnya akan dikenang dan dicatat dalam sejarah hitam, bahkan tidak peduli dengan standar agama tentang baik dan buruk, dan resikonya dari perbuatan hianat di hari pembalasan kelak.
Sekedar contoh penghianat kelas kakap seperti Mustafa Kemal Atatürk atau Gazi Mustafa Kemal Paşa (Turki), ada apa sampai sekarang makamnya menebar bau busuk.
Mir Jafar (India), Vidkun Quisling (Norwegia), Wang Jingwei (China) dan lainnya, manusia penuh dengan sandiwara dan tidak ada kepastian hidup yang berfaedah, ahirnya mati di ujung senjata.
Ketika Amerika dikalahkan di Vietnam, mulai mundur kembali kenegaranya, para pengkhianat Vietnam yang bekerja sama dengan Amerika mulai melarikan diri dan mengejar pesawat terakhir yang akan lepas landas dari atap kedutaan besar Amerika karena takut akan pembalasan rakyat terhadap mereka.
Para pengkhianat berlarian berebut menaiki tangga untuk naik helikopter terakhir, untuk menyelamatkan diri.
Ketika mereka menghindari kerumunan rakyat yang akan menangkapnya
Adalah pelajaran untuk semua pengkhianat dan manusia yang bekerja sama dengan otoritas penjajah, setelah misi mereka berakhir, penjajah mengusir mereka tanpa ragu-ragu.
Jangan sampai terjadi sejarah hitam di Indonesia dengan berbagai kebijakan negara saat ini oleh Presiden Jokowi berahir pada keputusan rakyat bahwa Jokowi sebagai penghianat negara, yang sudah menjamah semua aspek Ipoleksosbud hankam.
Di negeri kita tercinta, ada berapa yang terindikasi sebagai penghianat yang kerjasama dengan para Oligarki dan Neo-kolonialisme baru khususnya munculnya dominasi kekuatan China, macam bentuk penghianatannya.
Sejarah telah banyak mengingatkan kita bahwa dalam perjuangan kemerdekaan begitu banyak setan yang bernama penghianat itu pasti ada dan akan terus hidup tumbuh di segala macam sendi-sendi perjuangan dan waktu yang berbeda-beda dan mereka berahir dalam kehidupan yang nestapa dan nista.
Rakyat mulai gelisah dan marah merasakan kekacauan tata laksana penyelenggara negara yang amburadul dimana mana, akibat lahir dan munculnya para penghianat negara yang terang terangan justru mengabaikan bahkan melawan kuasa rakyat sebagai pemilik kedaulatan negara. [Democrazy]