DEMOCRAZY.ID - Daeng Wahidin, salah seorang buruh yang tergabung di organisasi Federasi Serikat Pekerja Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) & Konfederasi Buruh Merdeka Indonesia (KBMI) menyinggung upah buruh yang rendah di Indonesia.
Hal ini imbas Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Tengah yang hanya Rp 1.9 Juta untuk tahun 2023 nanti.
Ia pun menyinggung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jokowi dan Ganjar Pranowo adalah BAPAK UPAH MURAH INDONESIA masuk menjadi catatan sejarah Indonesia..!!" ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Rabu (7/12/2022).
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menaikkan upah minimum provinsi (UMP) Jawa Tengah 2023 sebesar 8,01 persen.
UMP Jateng naik menjadi Rp1.958.169,69 dibandingkan UMP Jawa Tengah tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1.812.935.
Adapun keputusan tersebut diumumkan Ganjar di kantornya pada Senin (29/11) melalui siaran pers yang bisa disaksikan melalui kanal YouTube-nya.
Penetapan UMP tahun 2023 dilakukan berdasarkan Permenaker 18 Tahun 2022 dengan memperhatikan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
“Permenaker 18 Tahun 2022 menyatakan bahwa penetapan UM memperhatikan inflasi dan pertembuhan ekonomi,serta nilai alfa,” ujar Ganjar di kanal YouTube-nya yang tayang pada Senin (28/11).
Jokowi dan Ganjar Pranowo adalah BAPAK UPAH MURAH INDONESIA masuk menjadi catatan sejarah Indonesia..!! pic.twitter.com/CSbNFAYgTH
— Daeng Wahidin (@DaengWahidin2) December 5, 2022
[Democrazy/NW]