PERISTIWA

Identitas Pelaku Bom Astana Anyar Bandung dan Perannya di Bom Cicendo 2017

DEMOCRAZY.ID
Desember 07, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
Identitas Pelaku Bom Astana Anyar Bandung dan Perannya di Bom Cicendo 2017

Identitas Pelaku Bom Astana Anyar Bandung dan Perannya di Bom Cicendo 2017

DEMOCRAZY.ID - Identitas pelaku bom Astana Anyar Bandung sudah diketahui. Pelaku adalah seorang laki-laki yang dilaporkan tewas usai ledakan bom di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/12/2022).


Diduga, pelaku juga terhubung dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Berikut informasi selengkapnya.


Ini Identitas Pelaku Bom Astana Anyar Bandung


Pelaku bom Astana Anyar bernama Agus Sujatno (34). Ia berasal dari Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat.


Identitas Agus dibenarkan oleh kakek tirinya, Supono (84). Supono memastikan wajah pada mayat yang tubuhnya terpotong usai ledakan bom bunuh diri itu adalah cucunya.


"Iya betul, itu Agus. Dia cucu tiri saya," kata Supono, Rabu (7/12/2022).


Agus Menetap di Sukaharjo, Jawa Tengah


Pelaku bom bunuh di Astana Anyar Bandung menyewa kamar kos di Dukuh Blotana RT 07 RW 02, Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. AS disebut tinggal bersama istrinya.


Tetangga mengungkapkan jika Agus dan istrinya jarang bergaul dan tertutup.


"Orang tertutup, tidak pernah srawung (Bergaul)," kata tetangga kosnya, Endang, dilansir detikJateng, Rabu (7/12/2022).


"Kalau istrinya masih mau ngluruhi (Tegur sapa), kalau suaminya kalau tidak diluruhi (Disapa) dulu, ya diam," sambungnya.


Tetangga Soal Pekerjaan Agus: Tukang Parkir


Endang selaku tetangga di rumah kos tersebut mengatakan jika Agus bekerja sebagai tukang parkir. Lalu, dia ingin berjualan kue pukis, tetapi modalnya tidak cukup.


Endang menambahkan bahwa AS dan istrinya sudah tinggal di kos itu sekitar 1,5 tahun.


"Kalau pas di sini, kenalannya sebagai pasutri baru. Duda dapat janda katanya. Sama-sama punya gawan anak 1, jadi anaknya 2. Tapi anaknya yang 1 katanya di pondokan, tapi saya tidak tau mondok di mana," kata Endang, Rabu (7/12/2022).


Agus Pernah Ditangkap karena Kasus Bom Cicendo


Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Agus Sujatno selaku pelaku bom bunuh di Polsek Astana Anyar pernah ditangkap di kasus bom Cicendo.


 Agus adalah salah satu pelaku bom Cicendo, Bandung tahun 2017.


Agus Sujatno juga berperan dalam pendanaan kepada tersangka Yayat, yang melakukan aksi teror di Lapangan Pendawa, Cicendo, Bandung. 


Selain pendanaan, Agus juga memiliki laboratorium di rumahnya yang digunakan sebagai tempat merakit bom.


Agus bebas setelah menjalani hukuman selama empat tahun.


"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun. September atau Oktober 2021 yang lalu yang bersangkutan bebas," kata Kapolri, Rabu (7/12/2022).


Agus Bebas dari Lapas Nusakambangan Tahun 2021


Agus Sujatno atau AS adalah mantan napi teroris. AS sudah bebas murni pada tahun 2021 dari LP Pasir Putih, Nusakambangan.


"Yang bersangkutan bebas dari Lapas Pasir Putih, bebas murni pada 14 Maret 2021 setelah menjalani 4 tahun penuh masa pidananya," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjenpas Rika Aprianti saat dihubungi, Rabu (7/12/2022).


Agus Sujatno Diduga Tergabung dengan JAD


Identitas pelaku bom Astana Anyar diketahui berdasarkan pemeriksaan sidik jari dan face recognition. Agus juga diduga terkait jaringan JAD.


"Pelaku terafiliasi dengan JAD Bandung atau JAD Jawa Barat," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.


Tentang Motor yang Dipakai Pelaku Bom Astana Anyar


Polisi mengkonfirmasi bahwa sepeda motor bebek biru dengan tulisan kertas 'KUHP adalah hukum syirik/kafir. 


Perangi para penegak hukum setan' disertai logo ISIS adalah milik pelaku bom Astana Anyar Bandung. Pelat nomor polisi sepeda motor itu berasal dari daerah Solo, Jawa Tengah.


"Sedang kami dalami nanti kita identikkan dengan hasil dan sidik jari pelakunya ini sedang kita identifikasi untuk daerah dari mana, tapi pelat nomornya ini AD itu wilayah Surakarta," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana kepada wartawan, Rabu (7/12/2022). [Democrazy/detik]

Penulis blog