DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Presiden Jokowi sebaiknya tak usah ikut-ikutan sibuk mengurusi koalisi partai politik (parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kecuali memang Istana merasa mencoba ikut-ikutan mendorong atau menjegal koalisi atau capres-cawapres tertentu," ucap Wasekjen DPP Partai Demokrat, Renanda Bachtar saat dihubungi, Kamis (22/12/2022).
Menurut Renanda, penentuan koalisi menjadi urusan parpol. Karenanya, dia menyarankan agar mantan gubernur DKI Jakarta itu fokus bekerja untuk rakyat.
"Masih ada waktu dua tahun. Jokowi dan kabinetnya kalau fokus bekerja untuk rakyat, bukan sibuk melanggengkan kekuasaan, mungkin ekonomi kita bisa membaik," sentilnya.
Selain itu, Renanda juga mengingatkan masih banyak masyarakat miskin hingga pengangguran yang butuh perhatian pemerintah.
"Belajar dari era SBY, fokus mengurus nasib rakyat, perbaiki ekonomi, entaskan kemiskinan, turunkan angka pengangguran. Meski tidak bakal mampu menyamai prestasi SBY," pungkasnya.
Ketika menghadiri HUT ke-16 Partai Hanura di Jakarta Convention Center, Rabu (21/12/2022), Jokowi lewat pidatonya diduga sedang menyindir partai lain.
"Paling enak koalisi itu ya dengan Hanura," kata Jokowi.
Jokowi kemudian terang-terangan memuji kesetiaan dan konsistensi Partai Hanura untuk mendukungnya, tanpa pernah mencoba mencari kawan di luar barisan.
"Nggak tengok kanan, nggak tengok kiri. Saya, saya buktinya. Dari 2014, 2019, nggak pernah meleng ke mana-mana Partai Hanura," cetus Jokowi.
"Konsistensi itu yang penting dalam membangun negara ini, penting sekali, penting sekali," tegas Jokowi. [Democrazy/akurat]
