DEMOCRAZY.ID - Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri memberikan prolog dalam buku “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” yang ditulis oleh sejumlah rektor universitas. Dalam prolog buku itu, Megawati menuliskan mengenai Pancasila hingga soal sejarah perjuangan Indonesia dalam melaksanakan tugas-tugas konstitusional bagi dunia. Menurut Mega, sumbangsih Indonesia terhadap peradaban dunÃa nampak dalam peran aktif Indonesia di dalam mendorong kemerdekaan negara-negara seperti Maroko, TunÃsia, Aldjazair, Sudan, Pakistan dIl. “Kesemuanya sangat membanggakan, dan hal tersebut terjadi justru ketika Indonesia mash dalam kondisi yang serba terbatas,” tulis Megawati. Megawati lantas memberikan kritik atas situasi nasional saat ini, dengan kondisi yang menurutnya tentu lebih baik. Seharusnya, kata Ketua Umum PDIP ini, kepemimpinan Indonesia bagi dunia semakin besar. Namun mengapa yang terjadi justru sebaliknya. “Mentalitas ban
Profesor Megawati: Saya Itu Sering Sedih, Banyak Mahasiswa Tidak Memiliki Semangat Juang Yang Tinggi
Desember 21, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri memberikan prolog dalam buku “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” yang ditulis oleh sejumlah rektor universitas. Dalam prolog buku itu, Megawati menuliskan mengenai Pancasila hingga soal sejarah perjuangan Indonesia dalam melaksanakan tugas-tugas konstitusional bagi dunia. Menurut Mega, sumbangsih Indonesia terhadap peradaban dunÃa nampak dalam peran aktif Indonesia di dalam mendorong kemerdekaan negara-negara seperti Maroko, TunÃsia, Aldjazair, Sudan, Pakistan dIl. “Kesemuanya sangat membanggakan, dan hal tersebut terjadi justru ketika Indonesia mash dalam kondisi yang serba terbatas,” tulis Megawati. Megawati lantas memberikan kritik atas situasi nasional saat ini, dengan kondisi yang menurutnya tentu lebih baik. Seharusnya, kata Ketua Umum PDIP ini, kepemimpinan Indonesia bagi dunia semakin besar. Namun mengapa yang terjadi justru sebaliknya. “Mentalitas ban