AGAMA ISLAMI POLITIK

Begini Arahan Habib Rizieq Shihab Soal Pilih Parpol dan Pemimpin

DEMOCRAZY.ID
Januari 02, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
ISLAMI
POLITIK
Begini Arahan Habib Rizieq Shihab Soal Pilih Parpol dan Pemimpin

Begini Arahan Habib Rizieq Shihab Soal Pilih Parpol dan Pemimpin

DEMOCRAZY.ID - Imam Besar Habib Rizieq Syihab memberikan panduan yang sederhana bagi umat Islam dalam memilih partai politik dan pemimpin dalam pemilihan umum.


Arahan Habib Rizieq itu disampaikan dalam sebuah pengajian di Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta Pusat, yang diunggah melalui kanal YouTube IBTV.


Partai politik, kata Habib, termasuk dalam hizbullah atau hizbusyaitan, tergantung pada perjuangan partai tersebut. Jika parpol memperjuangkan ajaran Allah maka ia dapat disebut hizbullah.


Sementara bila mereka menetang syariat Alllah, menentang ajarab Islam, bahkan menghina, mengerdilkan dan memusuhi Islam maka partai tersebut bisa disebut hizbusyaitan.


“Bagaimana partai di Indonesia? nilai saja sendiri. Banyak yang hizbullah atau hizbusyaithan. Kalau banyak hizbusyaitan artinya yang ada di sekitar kita banyak najis,” kata Habib Rizieq menanggapi pertanyaan seorang pengasuh pondok pesantren di forum pengajian tersebut, dikutip Jumat (09/12/2022).


Namun, kata Habib, tidak diperbolehkan juga menggeneralisir bahwa semua yang disekitar kita itu najis. 


“Nggak boleh kita ‘ta’mim’ begitu,” peringatnya.


Terkait pemilihan pemimpin, baik dalam konteks Pilkada, Pilpres maupun Pileg, Habib mengatakan hendaknya umat Islam memilih orang baik yang ingin menegakkan kebaikan.


Orang yang dipilih itu bukanlah pendusta, pengingkar janji, penipu, pengkhianat, penjahat dan bukan orang yang memushi Islam.


“Kalau kita tahu dia orang yang taat menjalankan Islam, pilih jangan ragu,” kata Habib.


Sebaliknya, jika orang yang hendak dipilih itu ternyata penggemar film porno, koruptor, partai yang mengusung adalah partai yang memushui ulama, maka umat Islam jangan sampai memilihnya.


“Partai yang manapun tenggelamkan kalau partai-partai tersebut merugikan Islam dan umatnya. Saya rasa jelas, prinsip saya dari dulu nggak berubah, kita nggak melihat partainya atau orangnya, tapi kita lihat kualitas calon atau partai itu bagaimana terhadap Islam,” jelas Habib.


Terkait pemilihan presiden ke depan, Habib Rizieq berharap agar parpol menawarkan kepada umat Islam orang-orang yang baik.


Sebab jika calon-calon yang ditawarkan kepada umat adalah orang-orang yang baik, maka umat tidak akan ribut. Sebab memilih siapapun yang terpilih adalah orang baik.


Hanya masalahnya, lanjut Habib, di negeri ini seringkali jika harus memilih pemimpin pilihannya merepotkan.


Habib Rizieq mengibaratkan, umat seperti disuruh memilih antara ‘buaya’ dengan ‘serigala.’ 


Dengan pilihan itu, kata Habib, jangankan umat, kiai saja bingung untuk memilih.


“Kondisi ini terjadi karena banyak partai yang tidak lagi memperjuangkan agama. Sebab begitu memperjuangkan agama disebut politik identitas,” kata Habib. [Democrazy/SuaraIslam]

Penulis blog