POLITIK

Sentil Keras Pimpinan Tukang Ngibul, Anies: 'Kalau Biasa Tidak Menepati Janji, Ya Besok Tidak Menepati Janji Lagi!'

DEMOCRAZY.ID
Desember 20, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sentil Keras Pimpinan Tukang Ngibul, Anies: 'Kalau Biasa Tidak Menepati Janji, Ya Besok Tidak Menepati Janji Lagi!'

Sentil Keras Pimpinan Tukang Ngibul, Anies: 'Kalau Biasa Tidak Menepati Janji, Ya Besok Tidak Menepati Janji Lagi!'

DEMOCRAZY.ID - Calon Presiden partai NasDem Anies Baswedan menyentil sosok pemimpin yang kerap ingkar janji, dia mengatakan pemimpin yang kerap berbohong di masa lalu kelak bakal mengulangi  kebohongannya di masa depan. 


Untuk itu eks Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat untuk memilih pemimpin yang rekam jejaknya bagus. 


Dia meminta masyarakat untuk melihat secara utuh semua rekam jejak dari seorang calon pemimpin. 


Hal ini disampaikan Anies Baswedan ketika berpidato dalam sebuah forum yang diselenggarakan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di Jakarta, 26 November 2022 lalu. 


"Enaknya punya rekam jejak itu begitu. Bapak ibu bisa telisik. Nah kemarin gimana, besok juga kira-kira kan begitu. Nah kadang-kadang kita lupa enggak melihat rekam jejak secara lengkap. Kalau biasa tidak menepati janji ya besok nggak menepati janji. Sudah ada buktinya, kan bapak bisa lihat buktinya banyak. Ya kalau sekali gonta ganti besok juga gonta ganti," kata Anies Baswedan dilansir Selasa (20/12/2022). 


Bekas menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengatakan, semua pemimpin memang punya kelebihan dan kekurangan, namun rekam jejak yang ditinggalkan mereka jelas bisa menjadi sebuah pertimbangan bagi masyarakat. 


"Jadi maksud saya ketika lihat rekam jejak itu, lihatlah lengkap. Sempurna, bapak tidak akan menemukan manusia sempurna. Enggak akan ketemu orang sempurna," cetus Anies.


Karena itu, gagas Anies, jangan membandingkan dengan kesempurnaan, bandingkan antar orang yang mau dipilih. 


Anies Baswedan menjelaskan di bilik suara atau TPS nantinya, masyarakat akan diminta memilih calon pemimpin seperti layaknya multiple choice. Bukan dikasih pertanyaan pemimpin yang diinginkan seperti apa.


"Nah itu essay namanya. Bapak tulislah seluruh sifat sempurna itu pak. Lalu bapak lihat kenyataan ora ono (tidak ada). Tapi kalau bapak lihat multiple choice bandingkan aja rekam jejaknya," tuturnya.


"Nih ngerjain apa, ini ngerjain apa seumur hidupnya ngapain. Bandingin aja begitu, kemudian dibandingkan di bawahnya ketemu persamaan. Ini skornya sekian, habis itu bisa milih dengan yang namanya rasional choice. Kira kira gitu," papar Anies lagi.




[Democrazy/populis]

Penulis blog