DEMOCRAZY.ID - Tujuh negara pendukung LGBT tersingkir seluruhnya dari Piala Dunia 2022 setelah Inggris dikalahkan Prancis di Stadion Al Bayt, Al Khor, Minggu (11/12/2022) dini hari WIB.
Inggris ditekuk Prancis 1-2 pada babak perempat final Piala Dunia 2022.
Gol dari Aurelien Tchouameni dan Olivier Giroud hanya mampu dibalas Inggris lewat satu penalti Harry Kane.
Timnas Inggris menjadi tim negara pendukung komunitas LGBT terakhir yang tersingkir dari Piala Dunia 2022.
Sebelumnya Jerman, Wales, Belgia, Denmark, Swiss dan Belanda sudah lebih dulu tersingkir.
Jerman, Wales, Denmark, dan Belgia gagal lolos fase grup.
Swiss dikalahkan Portugal di babak 16 besar, sementara Belanda ditekuk Argentina di perempat final Piala Dunia 2022.
Ketujuh negara itu merupakan pendukung komunitas LGBT yang sempat menjadi polemik di awal Piala Dunia 2022.
Semula Jerman, Inggris, Wales, Belgia, Denmark, Belanda, dan Swiss berencana menggunakan ban kapten One Love sebagai bentuk dukungan terhadap LGBT.
Namun ketujuh tim itu urung menggunakannya setelah FIFA mengancam akan memberi hukuman kartu kuning kepada kapten tim yang memakainya.
Tim Jerman sempat melakukan aksi tutup mulut untuk memprotes pelarangan pemakaian identitas ban pelangi.
Namun justru aksi itu merugikan mereka sendiri yang akhirnya tersingkir di fase grup.
Keputusan menyatakan dukungan terhadap komunitas LGBT -dengan aksi tutup mulut- malah dianggap mengganggu fokus tim. Hal itu diungkapkan legenda Jerman, Lothar Matthaus, setelah Tim Panser dikalahkan Jepang di fase grup.
"Terlalu banyak drama sebelum pertandingan, terlalu banyak isu yang lebih penting daripada sepak bola, sama seperti empat tahun lalu [di Piala Dunia 2018]. Masalah seperti itu mengganggu konsentrasi pemain, mengganggu, artinya para pemain kehilangan konsentrasi di momen krusial," ujar Matthaus.
Semifinal Piala Dunia 2022 akan mempertemukan Prancis vs Maroko yang digelar pada Kamis (15/12) dini hari WIB. Sementara Kroasia vs Argentina yang digelar pada Rabu (14/12) dini hari WIB.
_____
*NB: Salah satu Tim Eropa yang sejak awal tegas menolak pemakaian ban kapten Pelangi di Piala Dunia 2022 Qatar adalah Prancis.
Kapten timnas Prancis Hugo Lloris (kiper) mengatakan dirinya tidak akan memakai ban kapten pelangi karena sebagai tamu menghormati aturan tuan rumah (Qatar).
"Ketika kami berada di Prancis, ketika kami menyambut orang asing, kami ingin mereka mengikuti aturan kami, untuk menghormati budaya kami, dan saya akan melakukan hal yang sama ketika saya pergi ke Qatar. Cukup sederhana. Saya bisa setuju atau tidak setuju dengan ide-ide mereka tetapi saya harus menunjukkan rasa hormat," kata Hugo Lloris.
RESMI : 7 negara yang awalnya berencana menggunakan ban kapten OneLove di Piala Dunia 2022, tersingkir.
— Extra Time Indonesia (@idextratime) December 10, 2022
Inggris
Wales
Belgia
Belanda
Swiss
Jerman
Denmark pic.twitter.com/GEisBEVS5y
[Democrazy/CNN]