EKBIS

IRONI! Festival Ganjar Dihadiri Artis Top, Tapi 600 Ribu Warga Jateng Hidup di Kemiskinan Ekstrem

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
IRONI! Festival Ganjar Dihadiri Artis Top, Tapi 600 Ribu Warga Jateng Hidup di Kemiskinan Ekstrem

IRONI! Festival Ganjar Dihadiri Artis Top, Tapi 600 Ribu Warga Jateng Hidup di Kemiskinan Ekstrem

DEMOCRAZY.ID - Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak menyoroti helatan Festival Ganjar Pranowo yang diadakan di beberapa kota di Indonesia seperti Palembang, Dieng, Bandung, hingga Lampung yang mengundang artis top.


Akan tetapi, hal itu berbanding terbalik dengan hidup warga Jawa Tengah (Jateng) pimpinan Gubernur Ganjar Pranowo yang hidup alam kemiskinan ekstrem.


Lukman menyebut bahwa Januari 2023 nanti, akan adalagi Festival Ganjar yang ke-6.


"Januarian 2023, akan diadakan Ganjar Festival yg #6, sebelumnya di Palembang, Dieng, Lampung, Bandung, Palangkaraya & Surabaya," ucapnya dilansir dari akun Twitter pribadinya, Sabtu (24/12/2022).


Ia pun mengungkapkan bahwa Festival Ganjar ini juga menghadirkan beberapa nama artis top.


"Rangkaian acara ini dimeriahkan artis ternama serta dapat ditonton secara gratis. Semoga segera dilakukan di Semarang & bisa dihadiri 689K warga," ucapnya.



Hadirkan Artis Top, Ganjar Pranowo Festival #5 Digelar di Palembang


IRONI! Festival Ganjar Dihadiri Artis Top, Tapi 600 Ribu Warga Jateng Hidup di Kemiskinan Ekstrem


Ganjar Pranowo Festival kali ini menyambamgi Kota Palembang dan jadi tempat kelima panggung ini digelar. 


Sederet Artis Tanah Top Tanah Air dihadirkan, seperti Stevan Pasaribu, The Rain, Souljah, Dewi Perssik dan lainnya dalam acara di Lapangan PTC, Kota Palembang, Sabtu (26/11) kemarin.


Salah satu idola anak muda yang menjadi pengisi acara yakni Stevan Pasaribu merasa senang bisa jadi bagian dari kegiatan Ganjar Pranowo Festival ini dan melihat masyarakat Palembang sangat antusias.


"Seru banget ya masyarakat di Palembang benar-benar antusias semuanya, aku sangat senang bisa jadi bagian dari acara ini untuk bisa menghibur warga Palembang pokoknya seru banget," ungkap Stevan dalam keterangan tertulis, Minggu (27/11/2022).


Selain kegiatan konser musik, Ganjar Pranowo Festival ini menyajikan hiburan-hiburan dan pentas seni lokal. 


Gelaran ini juga menyediakan ratusan doorprize dan sepeda motor untuk para penonton yang hadir langsung.


Diujung kegiatan, Dewan Pembina Sahabat Ganjar Gus Khayat memberikan penjelasan terkait pemilihan Kota Palembang sebagai lokasi dilangsungkannya Ganjar Pranowo Festival #5 kali ini.


Menurutnya, Palembang dipilih karena pihaknya memiliki sebuah harapan besar karena Sriwijaya memiliki yang sangat luas dan sukses membangun kerajaan Sriwijaya.


"Kalo kita liat dari namanya Sri itu adalah cahaya dan wijaya adalah kemenangan harapan kami nanti bapak Ganjar Pranowo bisa mendapatkan kemenangan cahaya nur dari Allah dan betul-betul mendapatkan kemenangan pada tahun 2024 untuk menjadi Presiden," ungkapnya.


Pada kegiatan penutup, pemilik Pondok Pesantren Alif Baa ini mengajak seluruh para penonton untuk mendoakan para korban Gempa Cianjur beberapa waktu yang lalu.


689.000 Warga Miskin Ekstrem Jateng Bertahan dengan Rp 10.739 Setiap Harinya, Begini Situasinya


IRONI! Festival Ganjar Dihadiri Artis Top, Tapi 600 Ribu Warga Jateng Hidup di Kemiskinan Ekstrem


Sebanyak 689.710 warga Jateng yang tergolong dalam kemiskinan ekstrem bertahan dengan maksimal Rp 10.793 setiap harinya.


Menurut data kemiskinan Jateng pada Maret 2023 milik Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk miskin Jateng sebesar 10,93 atau 3,8 juta.


Sedangkan 1,97 persennya termasuk warga dengan kemiskinan ekstrem di Jateng.


Kabid Pemsosbud Bappeda Jateng Edi Wahyono mengatakan, warga miskin ialah mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan atau berada di bawah garis kemiskinan.


Di Jateng, garis kemiskinan yakni Rp 423.264 per kapita/orang per bulannya. Sehingga, setiap warga yang mengeluarkan dana kebutuhan dasar kurang dari angka tersebut, termasuk miskin.


“Kalau kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai mereka yang hidup di bawah Rp 10.739 setiap orang setiap harinya atau Rp 322.170 per bulannya, ini menurut perhitungan Bank Dunia,” jelas Edi, Senin (19/12/2022).


Angka kemiskinan ekstrem di Jateng 1,97 persen pada Maret 2022 itu turun dibanding Maret 2021 sebesar 2,28 persen.


Secara nasional, terjadi penurunan tingkat kemiskinan ekstrem di 34 provinsi pada periode itu menjadi 2,04 persen.


Sebanyak 20 provinsi mengalami penurunan kemiskinan ekstrem dan 14 provinsi lainnya mengalami kenaikan.


Sementara posisi relatif tingkat kemiskinan ekstrem di Jateng, saat ini 15 kabupaten/kota berada di atas angka tingkat kemiskinan Jateng (1,97 persen) dan nasional (2,04 persen).


“2023 nanti lokus penanganan kemiskinan ekstrem kita merata, karena di 35 kabupaten/kota semuanya memiliki warga miskin ekstrem,” bebernya.


Paling sedikit Kota Magelang dengan presentase kemiskinan ekstrem 0,13 persen, lalu Sukoharjo 0,36 persen, Boyolali 0,54, Kota Semarang 0,61 persen, dan Kudus 0,63 persen.


Sementara Kebumen menjadi daerah dengan presentase kemiskinan ekstrem tertinggi di Jateng sebesar 5,51 persen. 


Lalu diikuti Wonosobo 4,89 persen, Brebes 3,99 persen, Rembang 3,79 persen, dan Pemalang 2,78 persen.


“Karskteristik rumah tangga miskin ekstrem kalau untuk anggota rumah tangga (ART) tanggal itu lansia rata-rata usia 71 tahun, perempuan (87,86 persen), tidak bekerja (50,95 persen), pekerja informal atau serabutan (41,55 persen),” jelasnya.


Kemudian untuk rumah tangga miskin ekstrem dengan ART non tanggal atau tanggal dengan anggota keluarganya memiliki karakteristik bekerja di sektor pertanian (53,20 persen), pekerja informal/serabutan (62,78 persen), tidak punya toilet (19,54 persen), dan tidak punya akses air minum layak (17,39 persen).


Pemprov Jateng telah berupaya menangani kemiskinan dengan bantuan Rumah Tidak layak Huni (RTLH), jambanisasi, listrik murah, Kartu Jateng Sejahtera (KJS), hingga Beasiswa Siswa Miskin (BSM).


“Semua alokasi anggaran untuk penurunan kemiskinan kita tambah di APBD 2023, termasuk penerima manfaat KJS sebanyak 12.764 mendapat Rp 370.000 perbulannya, ini baru pertama kali naik dari sebelumnya cuma Rp200.000,” bebernya.


Pasalnya ia mempertimbangkan angka kemiskinan ekstrim Rp 322.170 per kapita per bulan. Sehingga untuk mengangkat 1,97 warga miskin ekstrim di Jateng, Rp.200.000 tidak cukup. [Democrazy]

Penulis blog