DEMOCRAZY.ID - Presiden Jokowi dinilai sudah dua kali memberikan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 mendatang.
Namun, sinyal tersebut tak diberikan secara terang-terangan dengan menyebut nama sang calon.
Sebelumnya, Jokowi pernah mengatakan di hadapan pendukungnya bahwa, jangan terburu-buru perihal pencapresan 2024, meskipun sosok yang didukung mungkin hadir di tengah Rakernas.
Sebagian pihak mengaitkannya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir di sana.
Teranyar, mantan Walikota Solo ini juga menyebut tips mencari calon pemimpin yang peduli rakyat yaitu terdapat kerutan di wajahnya dan berambut putih.
Sinyal ini disinyalir kuat ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Namun, berbanding lurus saat Jokowi memberikan sinyalnya untuk Prabowo Subianto soal jatah 2024.
Lebih lanjut, saat itu, Jokowi menyebut nama Menteri Pertahanan di HUT Perindo.
Sementara untuk Ganjar masih terkesan sembunyi-bunyi, ada apa?
Pernyataan Jokowi soal pemimpin rambut putih ditanggapi oleh Gun Gun Heryanto, Pakar Komunikasi Politik.
"Bicara rambut putih tentu diasosiasikan salah satunya Ganjar. Siapa lagi," katanya dikutip dari tayangan Youtube KOMPAS TV pada Minggu, (27/11/2022).
Tapi menurutnya, sinyal politik yang ditunjukan Jokowi bersifat multi makna, bisa ditafsirkan beragam namun menguntungkan salah satu bacapres.
Pernyataan jokowi menghubungkan dengan karakter yang melekat pada sosok yang juga berpotensi nyapres.
Jokowi punya maksud lain karena ada upaya atau strategi relasi kuasa menjaga kuasa dengan ragam kekuatan.
"Secara implisit pak jokowi juga pasti akan menjaga komunikasi dengan orang orang yang potensial seperti Prabowo dan Anies. Tapi sama Ganjar ada intensitas pesan yang lebih tinggi," tuturnya.
Jokowi tidak mau ambil resiko jika lebih dini memperlihatkan dukungannya kepada satu calon. Sebab, situasi politik masih belum solid antar partai.
"Karena akan terlalu riskan. Posisi dia presiden juga sebagai elit," katanya.
Gun menambahkan, Jokowi harus berinvestasi ke semua kekuatan.
Karena Presiden ketujuh itu juga mempunyai satu kepentingan, yaitu melanjutkan prioritas program kerja yang sudah dieksekusi. Siapapun penerusnya nanti.
"Saya yakin sih kalau di belakang, bahwa politik Jokowi lebih ke Ganjar Pranowo," jelasnya.
Dia memprediksikan, fase penentuan calon yang akan di endorse Jokowi terjadi pada awal tahun atau ketika KPU mengusung resmi calon-calon kandidat di November 2023.
"Posisi Jokowi punya kontribusi dan salah satu kingmaker 2024. Karena kekuatan Jokowi masih terkonsolidasi Jokowi," pungkasnya. [Democrazy/NW]