DEMOCRAZY.ID - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali membalas sindiran mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal 'orang pinter ngomong dan bahaya politik 2024'.
Menurut Ali lebih berbahaya orang yang asal omong dibandingkan orang yang pintar omong.
Alasannya, orang yang pintar omong akan selalu menjaga tutur kata yang diucapkan kepada orang lain.
"Lebih berbahaya orang asal ngomong daripada orang pintar ngomong. Orang pintar omong menjaga etika, menjaga perasaan orang lain, menjaga hubungan, tidak menyinggung orang lain. Itu akan lebih berbahaya dengan orang yang asal omong," kata Ali saat dihubungi, Kamis (10/11).
Ahok dalam sindirannya tak menyebut nama sosok yang menurutnya pintar bicara.
Namun NasDem berkata bila pernyataan Ahok itu ditujukan terhadap mantan Gubernur DKI Anies Baswedan yang kini jadi bakal capres 2024, maka momentum 2017-2022 merupakan waktu yang tepat untuk menilai kinerja Anies.
Ali menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai apakah Anies menggunakan kekuasaan yang dimiliki untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi menilai Anies itu, masyarakat Jakarta yang jadi wasit atas panggung kekuasaan yang diberikan kepada Anies. Apakah karakter Anies seperti yang dituduhkan 2017 atau Anies justru jawab dengan kinerja dan terus tersenyum, menjaga kerukunan umat beragama," katanya.
Ali pun mengklaim, kinerja yang diperlihatkan Anies selama memimpin DKI Jakarta jauh lebih menyenangkan bagi masyarakat.
"Itu jauh lebih menyenangkan bagi kita semua di sini," ucap Ali.
Sebelumnya, Ahok menyinggung 'orang pinter ngomong' dan bahaya politik di 2024 mendatang saat memberikan sambutan kepada para relawan Pilgub 2017 di Mal Cilandak Townsquare.
Setidaknya, ada dua kali mantan terpidana kasus penistaan agama itu menyinggung 'orang pintar ngomong'.
Pertama, saat pembawa acara menyinggung soal kelakar Ahok yang disebut punya waktu saat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Pembawa acara kemudian bertanya apakah Ahok juga sempat melihat sumur resapan.
"Kita tidak ngomong politiklah, kita enggak bicara yang ke arah politik tapi kita bersyukur 5 tahun Tuhan izinkan kasih ke orang yang pintar ngomong untuk kerja. Iya itu kita syukuri, kita bersyukur," kata Ahok yang dibalas riuh oleh para relawan, Minggu (6/11).
Ahok kembali menyinggung 'orang pinter ngomong' yang kedua kalinya.
Sindiran kedua ini dilancarkan Ahok menyebut dirinya bersyukur pernah ditahan di Mako Brimob karena bisa menjadi lebih sehat.
"Jadi sekali lagi, bagi saya secara pribadi saya mensyukuri kenapa kalah, kenapa ditahan, saya bersyukur atas itu semua, makanya saya lebih sehat, ketika saya bisa menerima semua ini, saya jadi bisa lebih sehat, saya bisa memaafkan saya jadi bisa lebih sehat," ujar Ahok.
Kemudian Ahok pun menyinggung saat dia tak lagi duduk di kursi DKI 1 karena dipenjara, ada orang yang 'pinter ngomong' dianggap orang hebat.
"Dan saya bisa melihat ini secara gambar besarnya gitu ya, coba kalau kita bayangkan gitu ya tahun kemarin saya masih jadi gubernur, ini saya sudah turun ini, tapi yang pintar ngomong itu dikira orang hebat kan. Karena lebih berbahaya tahun 2024," kata dia. [Democrazy/CNN]