DEMOCRAZY.ID - Teka-teki buku merah yang menyeret Tito Karnavian kini kembali panas di tengah isu perang bintang di tubuh Polri.
Bahkan teka-teki buku merah tersebut diduga jadi penyebab mata mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan sampai rusak.
Hingga kini misteri buku merah itu akhirnya senyap dan kasus Novel Baswedan juga dianggap masih janggal.
Diketahui mata Novel Baswedan rusak karena disiram oleh air keras oleh orang tidak dikenal.
Sebelum insiden peyiraman air keras itu, Ternyata Novel Baswedan sempat temui Tito Karnavian.
Novel bertemu di rumah dinas Tito Karnavian di Jalan Pattimura pada Selasa, 4 April 2017.
Pertemuan itu juga tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena pimpinan KPK saat itu mengetahuinya.
Dalam pertemuan itu, Novel Baswedan kabarnya mencoba meyakini Tito Karnavian jika KPK bekerja sangat objektif.
Novel juga menekankan KPK tidak menargetkan siapapun berdasarkan kepentingan tertentu.
Namun tidak berselang lama setelah pertemuan, Novel Baswedan alami musibah disiram air keras di bagian wajah sepulang salat subuh, pada 11 April 2017
Pengusutan kasus Novel Baswedan kemudian digaungkan hingga pihak kepolisian membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
Namun setelah beberapa bulan bekerja, TGPF tidak menemukan petunjuk pelaku penyerangan terhadap Novel.
Walaupun pada akhirnya ada 2 orang yang ditetapkan jadi tersangka, namun kejanggalan dalam kasusnya hingga kini masih terus diperosoalkan.
Kaitan isi buku merah dengan Tito Karnavian
Buku merah itu menjadi alat bukti dalam uji materi undang-undang peternakan dan kesehatan hewan yang pernah di tangani oleh KPK.
Namun buku merah itu dirusak oleh sosok diduga dari 2 orang penyidik KPK yang berasal dari Polri.
Bahkan rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik perusakan barang bukti buku merah sempat beredar.
Usut punya usut, buku merah itu mencatat cukup aliran dana yang diduga masuk ke kantong Tito Karnavian yang saat itu sedang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Uang tersebut diduga mengalir ke Tito Karnavian dari Basuki Hariman. Basuki Hariman adalah pemilik perusahaan CV Sumber Laut Perkasa.
Basuki juga adalah narapidana kasus suap impor daging, yang kala itu menyeret hakim Mahkamah Konsitusi (MK) Patrialis Akbar.
Jumlah uang yang masuk dididuga tak main-main, mencapai Rp 8,1 miliar.
Hal tersebut terungkap berdasarkan BAP sekretaris Basuki, yakni Kumala Dewi Sumartono karena ia rutin mencatat di buku itu.
Kini kasus buku merah tersebut senyap, namun masih banyak yang mengkaitkan dengan kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan.
Tito terseret isu perang bintang
Tito Karnavian baru-baru ini juga terseret isu perang bintang di tubuh Polri. Mantan Kapolri itu disebut-sebut menjadi biang kerusakan sistem di Polri.
Hal ini diungkapkan oleh, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa. Bahkan Desmond juga ikut menyeret mantan Kapolri lainnya, Idham Azis.
Desmond berikan pernyataan tersebut usai 7 mantan Kapolri 'turun gunung' kunjungi Listyo Sigit.
Namun dari 7 mantan Kapolri itu tidak ada nama Tito Karnavian dan Idham Azis.
"Kalau kita telusuri Sambo, Sambo itu Satgassus. Siapa yang bikin satgassus? Ya Tito (Karnavian) ya Idham (Azis)," tandasnya.
"Kerusakan yang terjadi hari ini disebabkan dua kapolri yang nggak bagus itu loh. Yang mantan-mantan kapolri nggak mau ngajak mereka," tambah Desmond. [Democrazy/DW]