DEMOCRAZY.ID - Ratusan santri dari Pondok Pesantren Darul Istiqamah terpaksa harus belajar di kolong rumah dan pos kamling di Desa Wara, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, akibat tempat belajar mereka disegel warga. Kejadian ini pun telah berlangsung selama satu minggu. Warga yang menyegel pondok pesantren tersebut mengklaim sebagai pemilik lahan. Mereka menutup akses jalan masuk dengan memasang batu besar dan kawat berduri. Bahkan, parahnya warga juga berencana akan memagari akses masuk dengan memasang dinding beton. "Penyegelan ini telah berlangsung selama satu minggu. Akses belajar mengajar anak-anak juga terganggu. Jadi anak-anak kami belajar di kolong rumah warga dan pos kamling atau gazebo," kata Kordinator Cabang Pesantren Darul Istiqamah, Muallim Arif, Sabtu (12/11). Muallim menyebutkan bahwa orang yang menyegel pondok pesantren tersebut adalah orang yang mengaku sebagai pemilik lahan. Bahkan, para pengajar hingga santri juga kerap mendapatkan an
DEMOCRAZY.ID - Ratusan santri dari Pondok Pesantren Darul Istiqamah terpaksa harus belajar di kolong rumah dan pos kamling di Desa Wara, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, akibat tempat belajar mereka disegel warga. Kejadian ini pun telah berlangsung selama satu minggu. Warga yang menyegel pondok pesantren tersebut mengklaim sebagai pemilik lahan. Mereka menutup akses jalan masuk dengan memasang batu besar dan kawat berduri. Bahkan, parahnya warga juga berencana akan memagari akses masuk dengan memasang dinding beton. "Penyegelan ini telah berlangsung selama satu minggu. Akses belajar mengajar anak-anak juga terganggu. Jadi anak-anak kami belajar di kolong rumah warga dan pos kamling atau gazebo," kata Kordinator Cabang Pesantren Darul Istiqamah, Muallim Arif, Sabtu (12/11). Muallim menyebutkan bahwa orang yang menyegel pondok pesantren tersebut adalah orang yang mengaku sebagai pemilik lahan. Bahkan, para pengajar hingga santri juga kerap mendapatkan an