DEMOCRAZY.ID - Direktur eksekutif parameter Publik Indonesia, Ras Md, mengatakan Anies Baswedan yang telah dideklarasikan oleh partai NasDem adalah satu-satunya kelompok penantang yang bakal tampil sebagai peserta calon presiden (Capres) menghadapi kelompok pelanjut rezim Jokowi.
Mampukah Anies dengan pasangannya nanti menghadapi para pesaing ataukah justru sebaliknya, Anies tak mampu menumbangkan pilihan rezim Jokowi?
Ras Md memproyeksikan peluang terpilihnya Anies pada Pilpres mendatang paling tidak ada tiga skenario pertarungan agar Anies bisa memenangkan pertarungan Pilpres mendatang.
Skenario pertama adalah skenario tiga pasang capres. Anies, Prabowo dan juga Ganjar.
Dalam simulasi ini, potensi Anies memenangkan pertarungan cukup terbuka. Walaupun potensi dua putaran bakal terjadi.
"Mengapa Anies berpeluang? Karena konsetrasi pemilih rezim jokowi akan terpecah walaupun Ganjar saya nilai akan lebih unggul dari Prabowo menggaet pemilih jokowi," kata Ras, Rabu (23/11/2022).
Sementara di kelompok antitesa rezim, tentu solid ke Anies. Sehingga peluang figur masuk ke putaran selanjutnya hanya Anies dan Ganjar saja.
Lalu kemana migrasi pemilih Prabowo jika putaran kedua? tentu kecenderungannya lebih besar ke Anies. Faktor irisan suara antara Anies dan Prabowo cukup kuat.
Skenario kedua adalah tiga pasang capres. Anies, Prabowo dan juga Puan Maharani sebagai figur utama.
"Dalam skenario ini, Ganjar tidak lagi tampil sebagai figur utama. Peluang Anies makin terbuka lebar. Bahkan jika skenario ini terbangun, Anies berpeluang menyelesaikan Pilpres dalam satu putaran. Lagi-lagi konsetrasi pemilih rezim Jokowi akan terpecah. Sehingga sangat menguntungkan posisi elektoral Anies," urainya.
Skenario ketiga adalah skenario empat pasang capres. Anies, Prabowo, Ganjar dan Puan.
Dengan simulasi parpol koalisi, Anies disusung NasDem, Demokrat dan juga PKS.
Prabowo Gerindra dan PKB. Ganjar diusung KIB dan terakhir Puan diusung PDI Perjuangan.
Menurut Ras, jika simulasi poros ini terjadi, lagi-lagi Anies makin diuntungkan.
Bahkan Anies berpeluang menyelesaikan pertarungan satu putaran walaupun tidak semudah Anies melawan Prabowo dan Puan. [Democrazy/populis]