DEMOCRAZY.ID - Pertemuan para relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam Musyawarah Rakyat (Musra) di acara bertajuk Nusantara Bersatu seolah mati rasa alias tak peka dengan kondisi terkini.
Pasalnya, di tengah suasana duka dan belum ditemukannya 24 korban gempa di Kabupten Cianjur, Jawa Barat, relawan pendukung Jokowi justru menggelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu hari ini (26/11/2022).
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengakui, para relawan seolah menutup mata akan bencana gempa di Cianjur yang menyebabkan ratusan orang tewas.
“Ya itu lah, tidak ada urusan bagi mereka janggal tidak janggal. Karena itu mereka anggap politik ya jalan saja,” kata Ujang saat dikonfirmasi.
Menurut Ujang, para relawan yang kini menggelar pesta di GBK seharusnya berempati terhadap korban di Cianjur yang hingga hari ke lima pascagempa bumi Magnitudo 5,6 masih minim bantuan.
Bahkan, beberapa laporan, masih banyak korban hilang imbas bencana tersebut.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat gempa yang terjadi hingga Jumat kemarin naik sebanyak 310 orang.
“Mestinya ya relawan itu kalau memang cinta terhadap rakyat, terhadap bangsa dan negara, mengutamakan kepentingan membantu mereka-mereka atau korban gempa di Cianjur. Kalau itu dilakukan mestinya itu jadi lebih luar biasa,” jelas Ujang.
“Ketika masyarakat Cianjur berduka, mereka mengadakan Musra. Itu yang menjadi catatan kurang bagus dari musra tersebut,” lanjut Ujang.
Nada sumbang juga mengalir deras terhadap pelaksanaan Musra relawan Jokowi di Stadion GBK tak hanya cuma persoalan sosial terkait bencana di Cianjur.
Pemerintah juga dinilai pilih kasih dengan memberi keistimewaan dengan membolehkan relawan Jokowi menggelar acara di Stadion GBK.
Warganet dengan akun @restyca_*** di media sosial Twitter mengunggah sejumlah foto.
Foto ini antara lain tangkapan layar berita salah satu media online berisi pernyataan pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali bahwa Stadion Utama GBK tidak boleh digunakan untuk konser dan kegiatan lain hingga Piala Dunia U20 2023 yang digelar mulai 20 Mei sampai 11 Juni tahun depan.
Sontak saja unggahan itu menuai ratusan komentar warganet lain yang turut menyesalkan dibolehkannya relawan Jokowi menggelar acara di Stadion Utama GBK.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Gerakan Nusantara Bersatu Aminuddin Ma’ruf mengatakan, sekitar 150 ribu orang diprediksi menghadiri acara kumpul relawan Jokowi tersebut.
Sementara, Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98 Benny Rhamdani mengeklaim acara itu bukan agenda politik.
“Tidak ada agenda politik, apalagi terkait Pilpres 2024,” ujar Benny.
Benny menjelaskan, relawan pendukung Jokowi akan berdoa bersama dan menggalang dana untuk korban bencana di Cianjur, Jawa Barat.
Namun, materi politik ternyata turut dibahas dalam temu relawan Jokowi tersebut.
Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir di acara itu mengingatkan para relawan pendukung dirinya soal sosok pemimpin berambut putih yang dinilai ideal menjadi presiden di Indonesia. [Democrazy/Inilah]