DEMOCRAZY.ID - Belakangan publik banyak dikejutkan dengan kasus-kasus yang menghebohkan. Kejadian yang menyita banyak perhatian publik dan menimbulkan kekhawatiran.
Seperti sejumlah kasus yang membawa nama-nama petinggi dari Institutsi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Namun tidak hanya kasus-kasus tersebut yang menyita perhatian publik, melainkan juga kemunculan peretas bernama Bjorka yang membobol sejumlah besar data masyarakat Indonesia.
Pembobolan data yang dilakukan oleh Bjorka sering kali mengagetkan publik dan mendapat banyak perhatian.
Pembobolan data ini dilakukan dalam skala yang besar, bahkan salah satu pembobolan yang dilakukan Bjorka yang dilakukan pada 31 Agustus 2022 lalu tercatat sebagai pembobolan data terbesar se-Asia.
Direktur Eksekutif South Asia Freedom of Expression Network (SAFENet) Damar Juniarto mengungkapkan hal tersebut dalam Webinar pada 9 September 2022.
“Indonesia menjadi korban kebocoran data dengan jumlah yang spektakuler yaitu 1,3 miliyar data pengguna jasa telekomunikasi, menjadikan kebocoran data di Indonesia sebagai kebocoran data terbesar hingga sekarang,” ujar Damar.
Bjorka Muncul di Tengah Kasus Cacar Monyet
Bjorka pertama kali menggemparkan masyarakat Indonesia ketika membocorkan sebanyak 26 juta data pelanggan IndiHome pada 22 Agustus 2022.
Dalam kurun waktu yang sama di Indonesia sedang tejadi kasus Cacar Monyet pertama yang ditemukan di Jakarta.
Bjorka Muncul di Kasus Korupsi Rektor Universitas Lampung
Selain itu, berita yang juga menarik perhatian masyarakat adalah mengenai penangkapan Rektor Universitas Lampung Karomani yang terkait dengan kasus suap penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri.
Selanjutnya pada tanggal 31 Agustus 2022 Bjorka membobol sebanyak 1,3 miliar data registrasi SIM card yang menyita perhatian publik dan diakui sebagai pembobolan data terbesar se-Asia Tenggara.
Bjorka Muncul di Tengah Kasus Ferdy Sambo dan Kenaikan BBM
Pada kurun waktu serupa, terjadi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 3 September 2022.
Selain itu, kejadian lain yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah pemecatan dua jajaran Polri yang terkait dengan Ferdy Sambo atas pembunuhan Brigadir J yaitu Kompol Chuck Putranto dan Kompol Baiquni Wibowo.
Bjorka Beraksi di Tengah Kasus Korupsi LNG PT Pertamina
Kemudian pada 6 September 2022 Bjorka membocorkan sebanyak 105 juta data kependudukan dari KPU.
Dalam waktu yang sama, KPK juga menahan tersangka kasus dugaan korupsi Liquefield Natural Gas (LNG) di PT Pertamina.
Serta saat itu marak terjadi demo perihal kenaikan BBM dimana-mana. Mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan selama beberapa hari untuk mengikuti demo kenaikan BBM.
Bjorka Tiba-tiba Berulah di Tengah Isu Perang Bintang Polri
Dan yang terakhir, pada 10 November 2022 kemarin Bjorka Kembali mencuri 44 juta data pengguna di MyPertamina yang dijual dengan harga Rp392 juta.
Pada kurun waktu serupa di Indonesia sedang terjadi isu Perang Bintang yang menyeret sejumlah nama pejabat dari kepolisian lagi.
Kasus tersebut berdasarkan pernyataan Ismail Bolong terkait keterlibatan polisi dalam kasus tambang illegal di Kalimantan Selatan.
Selain itu, kasus dugaan korupsi Base Transceiver Station oleh Kominfo juga menarik perhatian publik saat ini.
Oleh karena itu publik banyak mempertanyakan kemunculan Bjorka yang bertepatan dengan isu-isu besar di Indonesia. [Democrazy/DW]