POLITIK

Gak Nyangka! Ternyata Ini Siasat Presiden Jokowi Supaya Anies Baswedan 'Kalah' di Pilpres 2024

DEMOCRAZY.ID
November 15, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Gak Nyangka! Ternyata Ini Siasat Presiden Jokowi Supaya Anies Baswedan 'Kalah' di Pilpres 2024

Gak Nyangka! Ternyata Ini Siasat Presiden Jokowi Supaya Anies Baswedan 'Kalah' di Pilpres 2024

DEMOCRAZY.ID - Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia Refly Harun mengatakan perjalanan Anies Baswedan menuju Pilpres 2024 akan sulit, mengingat mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedang melawan oligarki. 


“Little bit complicated sesungguhnya, pertanyaannya adalah tentu kita lihat ya, Kenapa Presiden Jokowi berkepentingan terhadap siapa yang menjadi calon presiden di 2024?,” tanya Refly melansir dari melalui youtube channelnya, Selasa (15/11/22).


“Jawaban sederhananya karena dia masih memiliki kepentingan setelah tidak lagi menjabat, sederhananya itu jawabannya,” tambah Refly. 


Maka menurut Refly, masyarakat bisa uraikan kepentingan apa yang sebenarnya menjadi tujuan Presiden Jokowi dari sikapnya tersebut. 


“Jadi ketika dia dua periode selesai dia, bukan selesai juga political intrasnya. Tapi malah banyak hal yang barangkali kemudian menjadi beban dia karena itu dia ingin memastikan 2024 itu tidak diisi oleh orang yang menjadi antitesis dirinya,” katanya.


Nah menurut Refly, ini sebuah analisis yang masuk akal, bukan mengada-ngada. 


Karena itu Presiden Jokowi memiliki banyak kepentingan, belum lagi kepentingan para buzzer kepentingan orang-orang yang di seputar kekuasaan atau istana nyaman yang sudah nyaman hidupnya.


“Inilah kenapa kemudian rezim ini harus terus dipertahankan aktor, boleh berganti, tapi rezim tidak boleh,” ungkap dia.  


“Jadi ini soal serius sebagai pemerintahan Jokowi, dan soal yang serius ini sudah disiapkan yaitu dengan membuat sebuah koalisi istana yang diharapkan solid yaitu merekrut PAN sehingga dengan merekrut dan istana menguasai lebih dari 80% kursi,” tambahnya.


Refly mengatakan pula, skenarionya adalah mempertahankan presidential threshold, jadi presidensial dipertahankan maka kursi istana dipegang lebih dari 80%, dengan lebih dari 80% serta meninggalkan Demokrat dan PKS yang ibaratnya partai paria bagi istana.


“Anies juga dicoba disandera dengan formula E dan lain sebagainya. Nah karena itu diharapkan, di skenariokan bahwa tidak akan ada calon di luar istana nantinya,” kata dia.


“Maka mulus skenario untuk mencalonkan Prabowo atau Ganjar dan mengadu mereka. Sehingga siapapun yang menang akan tetap menguntungkan Presiden Jokowi,” tambahnya. 


Namun keputusan Nasdem mengusung Anies menurut Refly membuat rencana Presiden berantakan. 


“Tapi tiba-tiba Nasdem lompat, mencalonkan Anies Baswedan dan sekarang punya peluang Anies untuk dijadikan calon presiden bahkan cukup besar jika dibandingkan dengan yang lain,” tutupnya. [Democrazy/WE]

Penulis blog