DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Ekonom senior Rizal Ramli sepakat dengan Faisal Basri soal kerugian yang dialami Indonesia imbas dari kebijakan nikel.
Menurut Rizal, penjelasan Faizal tentang merugikannya kebijakan nikel bagi Indonesia sudah cukup jelas dan gamblang.
“Faizal jelas dan gamblang ttg kerugian dari kebijakan nickel,” ujar Rizal melalui akun Twitter-nya pada Rabu (2/11).
Namun, ia merasa heran karena masih banyak yang suka berbohong terkait kebijakan nikel itu.
“Kok masih banyak yg suka ngibul ya ?” tanya Rizal.
Dalam potongan video yang dibagikan, Faisal menjelaskan bahwa dibalik pelarangan ekspor nikel, ternyata 95 persen biji nikel dikirim ke perusahaan China.
Indonesia menjualnya ke perusahaan China dengan menetapkan harga sebesar 34 dolar dan bebas pajak selama 30 tahun.
Faisal memang sempat menyoroti kebijakan larangan ekspor nikel yang justru menjadikan Indonesia sebagai surga untuk perusahaan nikel China.
Ia menganggap kebijakan tersebut merugikan Indonesia lantaran harga nikel Indonesia yang ditawarkan ke China hanya seperempat dari harga normal nikel di dunia.
Faizal jelas dan gamblang ttg kerugian dari kebijakan nickel 👍 Kok masih banyak yg suka ngibul ya ? pic.twitter.com/BrZxJqDEd6
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) November 2, 2022
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru tampak menggaung-gaungkan Indonesia mendapat keuntungan, padahal China lah yang mendapatkannya. [Democrazy/NW]
