DEMOCRAZY.ID - Mantan Kepala Bareskrim Polri, Susno Duaji menyebut kasus dugaan gratifikasi atau suap tambang batu bara mantan Anggota Satuan Intelkam Polresta Samarinda, Aiptu (purn) Ismail Bolong lebih besar daripada kasus yang menyeret Ferdy Sambo, dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. “?Ini lebih besar dari Sambo. Segera klarifikasi isu yang sangat menggegerkan kepolisian kita,” kata Susno dikutip dari Youtube medcom.id pada Sabtu 26 November 2022. Menurut dia, apabila Ismail Bolong memberi klarifikasi karena adanya tekanan, berarti yang menekan itu pelakunya karena memerintahkan. Nah, kasus Ismail Bolong ini mirip dengan yang menyeret Ferdy Sambo dan kawan-kawan. “Kalau seandainya Ismail Bolong mengatakan, saya ditekan, yang menekan itu kena. Berarti pelakunya, pelaku utama yang memerintahkan. Itu otaknya. Kaya kasus Sambo lah, kan Sambo otaknya. Ismail Bolong siapa? Ismail Bolong ya pelaku, misalnya Bharada E disuruh. Jadi mirip-mirip ini,” jela
DEMOCRAZY.ID - Mantan Kepala Bareskrim Polri, Susno Duaji menyebut kasus dugaan gratifikasi atau suap tambang batu bara mantan Anggota Satuan Intelkam Polresta Samarinda, Aiptu (purn) Ismail Bolong lebih besar daripada kasus yang menyeret Ferdy Sambo, dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. “?Ini lebih besar dari Sambo. Segera klarifikasi isu yang sangat menggegerkan kepolisian kita,” kata Susno dikutip dari Youtube medcom.id pada Sabtu 26 November 2022. Menurut dia, apabila Ismail Bolong memberi klarifikasi karena adanya tekanan, berarti yang menekan itu pelakunya karena memerintahkan. Nah, kasus Ismail Bolong ini mirip dengan yang menyeret Ferdy Sambo dan kawan-kawan. “Kalau seandainya Ismail Bolong mengatakan, saya ditekan, yang menekan itu kena. Berarti pelakunya, pelaku utama yang memerintahkan. Itu otaknya. Kaya kasus Sambo lah, kan Sambo otaknya. Ismail Bolong siapa? Ismail Bolong ya pelaku, misalnya Bharada E disuruh. Jadi mirip-mirip ini,” jela