DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Musikus Ahmad Dhani melontarkan kritik tajam kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jelang kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Ahmad Dhani, Prabowo Subianto memiliki kekurangan dalam komunikasi politiknya.
"Apa kritikmu yang paling keras kepada Pak Prabowo sebagai pimpinan parpol dan sebagai capres unggulan nantinya, menyangkut dengan bagaimana penyikapannnya terhadap peristiwa-peristiwa politik yang terjadi saat ini?" tanya Akbar Faizal, Rabu (23/11/2022).
“Saya akan ngomong bahwa Pak Prabowo ini kurang perfect dalam komunikasi politik. Misalnya saat pertama bergabung dengan pemerintahan Jokowi, harusnya komunikasinya lebih baik,” jawab Ahmad Dhani.
Karena itu, lanjut dia, Prabowo akan ditinggalkan simpatisan yang dulu mendukungnya.
Bahkan, menurutnya, pemilih Prabowo akan beralih ke Anies Baswedan.
“Sehingga Pak Prabowo tidak ditinggal oleh umat seperti ini, karena sekarang umat Islam larinya ke Anies Baswedan semua kan,” lanjutnya.
Dia berharap Prabowo bisa memperbaiki komunikasi politiknya dengan baik.
“Jadi seandainya waktu itu saya nggak dipenjara, saya berharap sih komunikasihnya bisa lebih baik, jangan sampai Pak Prabowo ditinggal oleh konstituen, harusnya komunikasinya bisa lebih baik,” ujar dia.
“Artinya 50 juta itu nggak milih Gerindra. Nah, yang 50 juta ini larinya kemana? Itu yang harus diperbaiki, komunikasi politik itu penting,” pungkasnya.
Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto memastikan akan kembali maju sebagai calon presiden (capres).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Prabowo dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang dilaksanakan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogot, Jawa Barat, Jumat 12 Agustus 2022 lalu.
Seperti diketahui, ini bukan kali pertama Prabowo maju dalam ajang Pemilu. Prabowo sudah beberapa kali maju sejak tahun 2004.
Pada tahun 2004, Prabowo maju dalam konvensi Partai Golkar, tetapi tersingkir dari kandidat lain, Wiranto.
Kemudian, di tahun 2009, Prabowo menggandeng Megawati. Pada setiap Pemilu berikutnya, Prabowo tidak pernah absen meskipun telah mengalami kegagalan beberapa kali. [Democrazy/NW]
