DEMOCRAZY.ID - Belakangan, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok dinilai vokal mengkritik dan merespons beberapa tokoh politik.
Misalnya, Anies Baswedan yang akan maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Hal ini lantas disorot oleh pengamat politik sekaligus ahli hukum tata negara Refly Harun.
Menurutnya, jika Ahok berkeinginan masuk kembali ke gelanggang politik, baiknya mantan gubernur DKI ini harus melepas jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
"Kalau dia mau berpolitik, maka ya dia lepaskan dong jabatan sebagai Komisari Utama," tutur Refly seperti dikutip melalui unggahan di kanal YouTube-nya Refly Harun pada Sabtu (12/11/22).
Menurut Refly, jika memang Ahok ingin kembali berpolitik, ia harus berhenti dari jabatan Komut.
Seperti yang dilakukan oleh Komisaris Utama PT Transjakarta Sudirman Said.
Kini, Sudirman Said mengundurkan diri dari jabatan Komut karena ingin fokus memenangkan Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.
"Kalau mau ikut tim kampanye berhenti dulu sebagai Komisaris Utama Pertamina," terang Refly.
"Sudirman Said sudah mencontohkan. Karena dia mau mendukung pencapresan Anies, keluar dia sebagai Komisaris Utama PT Transjakarta," imbuhnya.
Namun, jika Ahok hanya ingin berkomentar tanpa ada keinginan untuk terjun ke dunia politik, menurut Refly hal tersebut sah-sah saja.
"Tapi kalau tidak mau berpolitik cuma komentar-komentar aja boleh," ujarnya.
Dalam pernyataannya, Refly menduga Ahok ingin masuk ke gelanggan politik dan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub).
"Jangan-jangan dia mau ikut lagi Pilgub. Itu nggak masalah, artinya sangat mungkin juga," tambah Refly.
Refly kemudian memberi saran, jika memang Ahok berminat kembali ke dunia politik, maka ia harus melepaskan jabatannya di Pertamina sejak dini, meskipun Pilgub dilaksanakan masih beberapa tahun mendatang. [Democrazy/suara]