POLITIK

Teriakan Tiga Periode, Relawan Jokowi Dinilai Terlalu Banyak Berhalusinasi!

DEMOCRAZY.ID
November 27, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Teriakan Tiga Periode, Relawan Jokowi Dinilai Terlalu Banyak Berhalusinasi!

Teriakan Tiga Periode, Relawan Jokowi Dinilai Terlalu Banyak Berhalusinasi!

DEMOCRAZY.ID - Relawan Jokowi menghimpun massa di stadion Gelora Bung Karno (GBK). Tujuannya tidak jelas, kecuali mendegradasi kehormatan presiden, seolah-olah menjadi pemimpin organisasi massa (ormas).


Relawan pun dinilai terlalu banyak berhalusinasi. Relawan seolah-olah mau mengatakan bahwa survei Litbang Kompas, yang menyatakan hanya 15,1 persen rakyat yang masih mendengar perkataan atau arahan Jokowi, salah.


“Relawan sepertinya mau membuktikan ini lewat pengerahan massa. Tetapi, halusinasi tentu saja tidak bisa menghapus realita,” kata Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) di Jakarta, Minggu (27/11/2022).


Pertemuan ini, sambung dia, terlihat tidak ada makna sama sekali bagi rakyat. 


Tidak membicarakan hal substantif kepentingan bangsa dan negara, apalagi kepentingan rakyat.


“Maka itu, menghancurkan kehormatan presiden. Malah terkesan relawan hanya cari muka saja, alias…, maaf, saya belum menemukan kata yang tepat,” timpal Anthony.


Relawan mengundang Presiden Jokowi berpidato. Di tengah pidato ada yang teriak tiga periode. 


“Cukup berani menyela pidato presiden, seperti diskusi di RT/RW saja. Apa karena memang sesuai skenario, harus ada yang teriak tiga periode?” tuturnya.


Anehnya, menurut Anthony, Jokowi sepertinya menikmati. Tertawa mendengar teriakan tersebut. 


“Mungkin merasa lucu, atau mungkin juga menikmati. Cuma Jokowi yang paham makna tertawanya. Seperti juga sebelum-sebelumnya, di mana Jokowi juga terlihat menikmati usulan perpanjangan masa jabatan presiden atau usulan Jokowi tiga periode,” tukas dia.


Lebih jauh Anthony menilai, usulan seperti ini hanya mencoreng kehormatan presiden. 


Sebab, ini jelas bertentangan dengan konstitusi, bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. 


“Relawan macam apa yang minta presiden melanggar konstitusi, kalau bukan mau menghancurkan kehormatan presiden?” timpal Anthony.


Dia menegaskan, perpanjangan masa jabatan presiden atau tiga periode harus dilupakan. 


Jokowi selesai 2024, menjadi histori saja. Tidak perlu dibicarakan lagi.


“Karena, perpanjangan masa jabatan presiden atau tiga periode hanya bisa dilakukan dengan cara ‘Kudeta Konstitusi’. Artinya, harus mengubah konstitusi untuk kepentingan penguasa sekarang,” ujarnya.


Sedangkan yang harus melakukan ‘kudeta konstitusi’ adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR. Yang harus melakukan pekerjaan kotor tersebut adalah MPR. 


Karena yang bisa mengubah konstitusi hanya MPR, yang mayoritas anggotanya terdiri dari anggota DPR, yang merupakan perwakilan partai politik.


Artinya, dia menegaskan, tugas kotor mengubah masa jabatan presiden harus dilakukan oleh partai politik. 


Mereka menghadapi risiko besar berhadapan dengan perlawanan rakyat, yang secara jelas akan membela konstitusi dan kepentingan bangsa dan negara dari gerombolan pengacau perebut kedaulatan rakyat, yang bisa memicu terjadi revolusi jilid II pascarevolusi jilid I 1998.


“Maka itu, dapat dipastikan, tidak ada partai politik yang mau menjadi martir (relawan) Jokowi,” ungkap Anthony.


Partai politik saat ini sedang menikmati puncak kekuasaan, jangan sampai kekuasaan ini direnggut hanya untuk membela kepentingan pribadi (relawan) Jokowi. 


Partai politik lebih baik mencari mainan (boneka) baru dengan sistem konstitusi yang berlaku saat ini, yang pastinya lebih menguntungkan bagi partai politik.


“Maka itu, jangan sampai dirusak. Semoga relawan jangan terlalu banyak berhalusinasi,” imbuhnya.


Pada Sabtu (27/11/2022), Presiden Jokowi hadir dalam acara relawan Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di Stadion Utama GBK. 


Dalam momen itu, Presiden Jokowi diteriaki hadirin untuk memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode.


Momen tersebut diteriakkan massa saat Jokowi memberikan sambutan. Mulanya Jokowi memaparkan sejumlah capaian di masa pemerintahannya. 


Jokowi lanjut membahas mengenai calon pemimpin yang harus dipilih oleh rakyat pada kontestasi politik di tahun 2024.


Di sela-sela pemaparan tersebut, terdengar teriakan dari relawan untuk memperpanjang masa kepemimpinan Jokowi sebagai presiden. [Democrazy/Inilah]

Penulis blog