KRIMINAL

MISTERI Kemiripan Skandal Buku Merah vs Skenario Ferdy Sambo, Novel Baswedan Endus Rencana Jahat Ini

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
MISTERI Kemiripan Skandal Buku Merah vs Skenario Ferdy Sambo, Novel Baswedan Endus Rencana Jahat Ini

MISTERI Kemiripan Skandal Buku Merah vs Skenario Ferdy Sambo, Novel Baswedan Endus Rencana Jahat Ini

DEMOCRAZY.ID - Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan mengungkap adanya kemiripan misteri skandal buku merah dengan kasus tewasnya Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo


Novel Baswedan juga menyinggung soal desas-desus buku merah saat berbincang dengan Bambang Widjojanto.


Kemiripan kedua misteri tersebut dikupas di tengah isu perang bintang yang sedang menguap ke permukaan.


Novel Baswedan awalnya menekankan jika tidak ikut terlibat dalam penyelidikan dalam dugaan perobekan buku merah.


"Penanganan buku merah terkait dengan kasus impor daging, kemudian diduga ada penerimaan-penerimaan oleh oknum tertentu di penegak hukum," ujar Novel Baswedan.


Namun Novel mengendus penanganan kasus buku merah tidak tuntas.


"Kenapa nggak tuntas? karena penyidiknya terancam semua, itu poin pertamanya," ujar Novel.


"Poin keduanya, ada dugaan obstruction of justice," tegas Novel.


Bambang yang mendengar pengakuan Novel, langsung mengkaitkan dengan pembunuhan Brigadir J.


"Sama dengan kasus Sambo dong?" tanya Bambang.


Novel pun mengamini, jika dugaan bstruction of justice di kasus buku merah seperti dalam kasus Ferdy Sambo.


"Artinya ada upaya untuk melindungi orang tertentu, dan menghilangkan barang bukti? operasi merah," ucap Bambang.


Kemudian Novel yang kini tidaklagi menjadi penyidik KPK juga mulai beberkan adanya keanehan lainnya.


"Perkaranya juga nggak diusut, sehingga itu menjadi permasalahan terus," tegas Novel.


"Ketiga, ketika saya membela kawan saya yang terancam itu kemudian beberapa waktu kemudian saya disiram air keras. Apakah itu ada kaitannya atau tidak itu perlu pembuktian," ucap Novel lagi.


Tidak hanya itu, Novel juga ungkapkan penangan kasusnya jauh dari kata objektif.


"Saya meyakini itu penangananya justru mengaburkan fakta," ucap Novel.


Lanjut Novel Baswedan, skandal buku merah dan kasus penyiraman air keras merupakan sebuah pelajaran.


"Bahwa ketika kasus penanganan korupsi tidak diusut tuntas ya masalahnya begini, yang kedua ketika ada obstruction of justice tidak diusut tutas kemudian bisa jadi kemana-kemana," tegasnya.


"Sekali kita memberikan ruang begitu, kemudian ada kasus korupsi lain, orang-orang akan meniru dan ini berbahaya," sambung Novel.


Diketahui, Isi dalam buku merah tersebut menjadi sebuah skandal karena berisi catatan aliran dana perusahaan CV Sumber Laut Perkasa, milik Basuki Hariman.


Skandal buku merah semakin panas karena nama jenderal Tito Karnavian ikut terseret.


Diduga dalam buku merah tersebut ada nama Tito Karnavian yang menerima aliran dana dari perusahaan CV Sumber Laut Perkasa.



[Democrazy/DW]

Penulis blog