DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Warga Dusun Mindi, Desa Sugihwaras, Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro menggali makam yang diterjang banjir hingga longsor untuk memindahkan jenazah.
Ada 2 jenazah di antaranya yang disebut ditemukan masih utuh.
Video penggalian makam hingga menemukan jenazah yang utuh itu diunggah salah satu akun di YouTube hingga viral.
Pengunggah video itu yang menyebutkan bahwa ada 2 jenazah yang usia pemakamannya 17 tahunan masih utuh.
"Makam Mindi, Desa Sugihwaras diterjang banjir hingga longsor. Di sana ada mayit yang masih utuh. Ini gaes, mayitnya berusia 17 tahunan, ada yang masih utuh," demikian sebut pengunggah, Kamis (17/11/2022).
Dua jenazah yang kain kafannya tampak masih utuh itu berjenis kelamin pria dan wanita.
Utuhnya kain kafan kedua jenazah yang sudah dikubur belasan tahun saat digali masih menjadi perbincangan hangat warga desa setempat.
"Sampai saat ini masih ramai diomongkan warga, karena banyak yang melihat kain kafannya masih utuh," ujar salah satu warga bernama Farid.
Farid yang mengaku melihat langsung proses pemindahan 2 jenazah itu juga kaget.
Dia sempat mengabadikan momen itu dalam video. Namun ia tidak sampai melihat lebih detail dan mendekat ke kedua mayat.
"Saya ada di lokasi. saya punya videonya. Utuh memang kain kafannya. Tapi tinggal tulang apa masih ada dagingnya, nah itu saya nggak lihat," kata Farid.
Selain warga, pemindahan dua makam itu juga disaksikan perangkat desa dan petugas Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas.
Karena pada saat yang sama juga dilakukan kerja bakti pembersihan kotoran di pinggir sungai irigasi.
Informasi yang dihimpun detikJatim, kedua makam yang dipindahkan itu lokasinya berada di tengah pemakaman.
Salah satu jenazah yang kafannya masih utuh itu bernama Umar tapi warga tidak mengetahui nama jenazah satunya yang perempuan.
"Salah satunya itu Umar namanya yang meninggal. Kabarnya ada yang membuka untuk mayat yang perempuan, masih terlihat utuh rambutnya," kata warga lainnya yang enggan disebut namanya.
Kades Sugihwaras Amir menyebutkan 2 jenazah itu merupakan kakak dan adik.
Sayangnya ia tidak menyebutkan detail keduanya meninggal karena apa dan berapa usia mereka saat meninggal.
"Iya, makam kakak adik, sehingga dipindahkan. Karena sebelumnya sudah ada makam yang tergerus air saat saluran irigasi penuh air saat hujan," ujarnya.
Amir mengatakan bahwa pemindahan jenazah itu inisiatif keluarga jenazah.
Keluarga khawatir makam kedua jenazah itu turut terkena longsor imbas banjir luapan irigasi.
"Iya digali untuk dipindahkan oleh pihak keluarganya kemarin. Karena khawatir tanahnya longsor karena (posisi makam) sudah dekat dengan saluran irigasi (atau) check dam. Sekitar 10 meteran," tutur Amir.
Kepala Desa itu juga memastikan bahwa hanya kain kafannya saja yang masih utuh. Sedangkan kondisi jenazah di dalam kain kafan itu dipastikan tinggal tulang belulang.
"Kondisi tinggal tulangnya di dalam kafan yang masih utuh. Kalau namanya (jenazah) saya nggak hafal. Dan keduanya warga biasa," kata Amir.
Ada pun proses pemindahan itu dilakukan dengan memberikan kain kafan baru tanpa membuka kain kafan yang lama.
"Ditambahi kain kafan baru, kemudian dipindahkan ke makam yang baru," ujarnya.
Amir juga menyebutkan bahwa ketika longsor terjadi di sekitar makam warga yang datang menemukan tulang manusia.
Karena sejumlah keluarga jenazah memutuskan untuk memindahkan jenazah.
"Iya benar beberapa hari lalu sempat longsor ada tulang. Tapi makam sudah tidak terurus kayaknya," kata Amir. [Democrazy]
