DEMOCRAZY.ID - Bukti rekaman CCTV terkait skandal buku merah sempat bocor di media sosial. Dalam rekaman CCTV tersebut, diduga terlihat detik-detik perusakan buku merah di ruang kolaborasi KPK. Kabarnya sosok perusak buku merah adalah 2 orang penyidik KPK yang berasal dari polisi. Adapun sosok tersebut diduga adalah Harun dan Roland Ronaldy, mereka terindikasi merusak buku merah. Isi dalam buku merah tersebut menjadi sebuah skandal karena berisi catatan aliran dana perusahaan CV Sumber Laut Perkasa, milik Basuki Hariman. Skandal buku merah semakin panas karena nama jenderal Tito Karnavian ikut terseret. Diduga dalam buku merah tersebut ada nama Tito Karnavian yang menerima aliran dana dari perusahaan CV Sumber Laut Perkasa. Sosok penerima aliran dana itu tercatat rapih oleh sekretaris, Kumala Dewi Sumartono. Diduga ada sembilan kali uang mengalir kepada Tito dengan nominal mencapai Rp 8,1 miliar. Skandal buku merah ini ternyata semakin panjang setelah adanya penyerangan ke penyidik se
BOCOR Rekaman CCTV Skandal Buku Merah, Tito Karnavian Sempat 'Disenggol' Istana
November 15, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Bukti rekaman CCTV terkait skandal buku merah sempat bocor di media sosial. Dalam rekaman CCTV tersebut, diduga terlihat detik-detik perusakan buku merah di ruang kolaborasi KPK. Kabarnya sosok perusak buku merah adalah 2 orang penyidik KPK yang berasal dari polisi. Adapun sosok tersebut diduga adalah Harun dan Roland Ronaldy, mereka terindikasi merusak buku merah. Isi dalam buku merah tersebut menjadi sebuah skandal karena berisi catatan aliran dana perusahaan CV Sumber Laut Perkasa, milik Basuki Hariman. Skandal buku merah semakin panas karena nama jenderal Tito Karnavian ikut terseret. Diduga dalam buku merah tersebut ada nama Tito Karnavian yang menerima aliran dana dari perusahaan CV Sumber Laut Perkasa. Sosok penerima aliran dana itu tercatat rapih oleh sekretaris, Kumala Dewi Sumartono. Diduga ada sembilan kali uang mengalir kepada Tito dengan nominal mencapai Rp 8,1 miliar. Skandal buku merah ini ternyata semakin panjang setelah adanya penyerangan ke penyidik se