DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus dibuat heran dengan sepinya rapat paripurna DPR RI hari ini.
Menurutnya, minimnya anggota dewan yang hadir menunjukkan DPR sedang lesu.
"Saya kira sih dari jumlah kehadiran fisik anggota DPR terlihat betapa DPR kita ini sudah sangat lesu. Nggak ada semangat mau bekerja," katanya saat dihubungi pada Kamis (17/11/2022).
Lucius lantas bingung mengapa agenda rapat Paripurna banyak anggota melakukan kegiatan lain di luar DPR.
Ia menegaskan bahwa hal itu pasti menjadi pertanyaan di tengah masyarakat.
"Bukankah rapat itu adalah panggung utama DPR memperjuangkan aspirasi rakyat? Kalau mereka bisa suka-suka mengabaikan rapat, lalu kapan mereka apa gunanya agenda rapat?" tuturnya.
Dirinya menduga ketidakhadiran secara fisik karena beberapa hal, misalnya minimnya kontrol publik terhadap DPR menjadi celah bagi DPR untuk bekerja suka-suka.
Kontrol publik yang minim terhadap DPR juga lebih karena publik menganggap tak ada yang penting di DPR.
"Kesibukan menjelang Pemilu nampaknya juga sudah mulai menyedot perhatian anggota sehingga ada banyak yang sudah mulai sibuk di dapil untuk mempersiapkan pemilu," ucapnya.
Diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar rapat paripurna ke 10 masa persidangan ke II tahun sidang 2022-2023.
Sidang dipimpin langsung oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Lodewijk F. Paulus . Namun, para legislator yang hadir hanya segelintir.
Puan mengatakan bahwa berdasarkan catatan dari kesetjenan DPR RI, daftar hadir fisik kurang lebih 20 orang, virtual 140, dan izin 242.
Ia mengklaim bahwa anggota DPR yang izin karena melaksanakan kegiatan.
"Karena saat ini DPR banyak melaksanakan kegiatan di luar gedung DPR dan anggota DPR menjalankan tugas tugasnya sesuai tupoksi masing-masing," katanya. [Democrazy/pop]
