POLITIK

Wow! Nasdem Pertimbangkan Luhut Pandjaitan Jadi Kandidat Cawapres Anies Baswedan

DEMOCRAZY.ID
Oktober 21, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Wow! Nasdem Pertimbangkan Luhut Pandjaitan Jadi Kandidat Cawapres Anies Baswedan

Wow! Nasdem Pertimbangkan Luhut Pandjaitan Jadi Kandidat Cawapres Anies Baswedan

DEMOCRAZY.ID - Ahmad Ali selaku Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem) menyatakan nama Menko Marves Luhut Pandjaitan masuk dalam daftar Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan menemani Anies Baswedan.


Selain nama Luhut Pandjaitan, Ahmad Ali juga menyinggung nama Jenderal Andika Perkasa, Ridwan Kamil dan Khofifah.


“Kalau kita lihat ada kepala-kepala daerah. Ada Andika kalau sudah pensiun, ada Ridwan Kamil, terus ada Ibu khofifah menjadi masuk. Kalau saya Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu figur,” ujar Ahmad Ali kepada wartawan, Jumat 21 Oktober 2022.


Ketika ditanya alasan memilih Luhut Pandjaitan, Ahmad Ali menjawab karena faktor dari mana pria yang diberikan julukan perdana menteri Indonesia itu berasal.


“Kemudian dia mampu menstabilkan pemerintahan menurut saya. Yang terpenting, dia Batak [dan] Kristen,” kata Ahmad Ali.


Selanjutnya, Ahmad Ali memprediksi Luhut Pandjaitan dapat menjadi penyeimbang Anies Baswedan dalam Pemilu 2024 kelak.


“Itu yang menurut saya kalau seumpamanya Anies dengan Luhut, menurut saya satu pasangan yang sangat kombinasi. Kenapa? Anies yang dianggap terlalu kanan kalau berpasangan dengan Luhut, ada cobaan kiri yang bagus,” tutur Ahmad Ali.


“Jadi posisi ke tengah, nasionalisnya jadi kalau banyak orang meragukan atau khawatir dengan ideologinya Anies, maka Pak Luhut menjadi penyeimbang itu,” tambah Ahmad Ali.


Walaupun terdapat rumor mengenai duet antara Partai Nasdem dengan Partai Demokrat, Ahmad Ali berujar tidak akan menjadi persoalan jika nantinya calon pendamping Anies Baswedan berasal dari luar partai koalisi.


“Politik kita bagaimana Anies ini jadi presiden dengan pasangannya, kemudian nanti sirkulasi kekuasaan itu diatur parpol. Kalau kemudian kita kuat-kuatan untuk bekerja [mengusung calon harus dari parpol] apa yang terjadi?” ucap Ahmad Ali.


“Kepercayaan masyarakat terhadap parpol, generasi milenial yang hari ini jumlahnya begitu banyak akan semakin jauh dengan parpol. Pada akhirnya, anak muda kita tidak ada lagi keberanian untuk bermimpi jadi pemimpin di negeri ini karena ada pandangan parpol lah yang pas untuk memimpin negeri ini,” sambung Ahmad Ali.


“Kader atau non kader saya pikir bukan ancaman, karena apapun ketika dia sudah jadi kepala negara, pasti memiliki [sikap] pemimpin untuk jaga itu. Poinnya kalau itu dilakukan, artinya Nasdem betul-betul menjadikan dirinya untuk menjadi tempat fasilitasi kelompok-kelompok yang tidak punya parpol,” ungkap Ahmad Ali.


Ahmad Ali juga berharap nantinya koalisi yang diusung oleh Partai Nasdem akan bersifat adil serta tidak tarik menarik.


“Bicara cawapres belum lah. Tapi bahwa kriteria itu membantu pemenangan, ya, pasti, kan. Kemudian menstabilkan koalisi itu tidak tarik menarik, ya, kan. Artinya dia bukan siapa-siapa gitu, kan. Kalau dia salah satu kader artinya itu sudah tidak menstabilkan koalisi,” imbuh Ahmad Ali. [Democrazy/terkini]

Penulis blog